Pasar
Penurunan IHSG: Dampak dari Aliran Dana Asing yang Menguap
2025-03-03

Pada bulan Februari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan paling signifikan dalam dua bulan terakhir. IHSG berada di posisi kedua terburuk setelah Thailand, seiring dengan aliran dana asing yang keluar secara deras. Dalam periode tersebut, penjualan bersih oleh investor asing mencapai Rp21,9 triliun. Sektor perbankan menjadi yang paling banyak dilepas oleh investor asing. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyatakan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh faktor global, termasuk kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan perseteruan perdagangan antar negara besar.

Dinamika Pasar Modal dan Kebijakan Global

Dalam rentang waktu Februari, pasar modal Indonesia mengalami turbulensi akibat serangkaian peristiwa internasional. Pada awal bulan, tepatnya 3 Februari, mulai terjadi penjualan bersih oleh investor asing, bertepatan dengan penandatanganan perintah eksekutif tarif impor baru oleh Presiden AS Donald Trump kepada Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Indeks saham sempat anjlok hingga 2,54% pada hari itu. Situasi semakin memburuk ketika Tiongkok memberikan respons terhadap kebijakan AS, sementara bank sentral AS memberi sinyal suku bunga tinggi untuk beberapa waktu ke depan.

Situasi ini diperparah dengan pengumuman kocok ulang indeks MSCI pada 7 Februari, yang mengecualikan beberapa emiten unggulan. Hal ini menekan pergerakan IHSG hingga 3,29%. Penurunan lanjutan terjadi hingga 2,38% pada 10 Februari. Selanjutnya, pada 11 Februari, Trump menaikkan tarif atas produk aluminium dan baja, yang membuat investor asing kembali melakukan penjualan bersih. Meskipun ada momen pembelian bersih sebesar Rp1 triliun pada 14 Februari, tren penjualan terus berlanjut.

Kondisi mencapai titik puncak pada 24 Februari, saat investor asing mencatatkan penjualan bersih hingga mendekati Rp4 triliun. Morgan Stanley kemudian menurunkan peringkat saham Indonesia dari equal-weight menjadi underweight pada 25 Februari, yang turut mendorong penurunan IHSG hingga 2,52%. Ancaman tarif 25% kepada Uni Eropa oleh Trump pada 27 Februari juga menambah tekanan, dengan penjualan bersih asing mencapai lebih dari Rp1 triliun. Pada akhir bulan, tepatnya 28 Februari, investor asing melego saham sebesar Rp2,91 triliun, disertai pengumuman periode efektif tarif dagang baru oleh pemerintah AS.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya stabilitas kebijakan global dan dampak langsungnya terhadap pasar modal. Peristiwa ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar saham terhadap faktor-faktor eksternal, serta pentingnya diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko. Bagi para investor, ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya memantau perkembangan global dan merespons dengan bijaksana.

more stories
See more