Pentingnya penguatan nilai persatuan dan kesatuan bangsa menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan legislatif. Di Provinsi Riau, langkah konkret dilakukan melalui serangkaian diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya ideologi radikal. Acara dialog kebangsaan ini digelar di Gedung Daerah Balai Serindit Gubernuran Riau, Pekanbaru, sebagai upaya kolaborasi antara BNPT dan Komisi XIII DPR.
Dialog kebangsaan membuka wawasan tentang tantangan besar yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, kegiatan ini merupakan salah satu cara efektif untuk mendidik masyarakat akan pentingnya menjaga perdamaian dan solidaritas nasional. "Kami berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman ideologi ekstremisme," ungkapnya dalam sesi diskusi. Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi terorisme juga dijelaskan dalam acara ini, mencakup tiga periode sejarah: Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Setiap era memiliki karakteristik unik dalam penyebaran ideologi negatif serta strategi yang diterapkan untuk menanganinya.
Pemahaman akan sejarah perjuangan bangsa sangat krusial dalam membentuk sikap proaktif masyarakat. Ancaman terorisme bukan hanya soal masa lalu, tetapi juga menjadi ujian nyata di masa kini. Dengan mempelajari pengalaman dari setiap periode, masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Oleh karena itu, dialog seperti ini tidak hanya menjadi ajang penyuluhan, tetapi juga platform penting untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga negara. Keberhasilan menjaga keutuhan bangsa bergantung pada kesadaran kolektif masyarakat untuk bersatu padu melawan segala bentuk ancaman ideologi yang merusak.