Pasar
Inovasi QRIS TAP: Transformasi Pembayaran Digital di Indonesia
2025-03-18

Pengembangan teknologi pembayaran digital terus bergerak maju di Indonesia. Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard Tanpa Pindai (QRIS TAP), yang dirancang sebagai solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi secara cepat, efisien, dan aman. Layanan ini memiliki potensi besar untuk mendukung transformasi digital, terutama di sektor publik dan ritel. Menurut pakar industri, inovasi ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas tetapi juga membuka peluang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi digital.

Menurut Vicky Ganda Saputra, Co-Founder & CEO Netzme Kreasi Indonesia, layanan QRIS TAP menawarkan solusi praktis dengan mengadopsi teknologi Near Field Communication (NFC). Teknologi ini telah berkembang pesat di pasar global, sehingga penggunaannya di Indonesia diperkirakan akan mempercepat laju transaksi digital. NFC memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran tanpa harus memindai kode QR secara manual, memberikan pengalaman yang lebih cepat dan nyaman.

Adopsi QRIS TAP juga dapat membantu memperluas jangkauan sistem pembayaran digital, khususnya di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Saat ini, meskipun banyak UMKM yang sudah mulai menggunakan teknologi pembayaran digital, masih ada ruang yang luas untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan adanya QRIS TAP, para pelaku usaha kecil dapat memanfaatkan manfaat teknologi ini untuk meningkatkan operasional mereka serta mencapai basis konsumen yang lebih luas.

Berbagai pihak di industri pembayaran melihat bahwa QRIS TAP bukan hanya sekadar alat pembayaran baru, tetapi juga langkah strategis untuk memajukan inklusi keuangan di Indonesia. Melalui diskusi antara Syarifah Rahma dan Vicky Ganda Saputra dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia, disoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari teknologi ini.

Potensi adopsi QRIS TAP sangat besar, namun perlu dukungan edukasi dan infrastruktur yang memadai agar bisa diterima secara luas oleh masyarakat. Dengan terus mengoptimalkan teknologi ini, Indonesia dapat mempercepat transformasi menuju masyarakat tanpa uang tunai, sambil menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.

More Stories
see more