Pada Selasa, 1 April 2025, Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan tersebut mencapai ketinggian sekitar 1.900 meter di atas puncak gunung. Aktivitas ini menghasilkan kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal menuju arah barat daya. Masyarakat setempat diberikan peringatan untuk tidak mendekati area Kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer.
Menurut informasi dari petugas pengamat gunung api, Sarjan Roboke, letusan terjadi pada pukul 16:46 WIT. Ia menjelaskan bahwa kolom abu yang dipantau memiliki karakteristik warna bervariasi sesuai kondisi atmosfer saat itu. Arah distribusi abu tergantung pada pola angin lokal. Saat ini, erupsi masih berlangsung secara aktif, memperlihatkan sifat periodik dari aktivitas vulkanik Gunung Dukono.
Kondisi seperti ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Namun, dalam situasi ini, warga diminta untuk tetap waspada. Sebagai langkah antisipasi, Sarjan menyarankan agar penduduk selalu menyediakan masker sebagai perlindungan terhadap bahaya abu vulkanik yang dapat membahayakan sistem pernapasan jika terhirup.
Dalam konteks mitigasi risiko bencana, upaya pemerintah melalui PVMBG sangat penting untuk memastikan keselamatan masyarakat. Informasi yang disediakan oleh lembaga ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pola aktivitas gunung berapi serta langkah-langkah yang harus diambil ketika terjadi erupsi. Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait juga menjadi faktor kunci dalam penanganan darurat.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun tetap waspada terhadap perkembangan situasi. Petugas terus memantau aktivitas gunung api secara intensif guna memberikan data terkini kepada publik. Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan dan mitigasi dapat dilakukan dengan efektif, sehingga potensi kerugian akibat letusan dapat diminimalkan.