Pasar
Pasar Saham Indonesia Menunjukkan Performa Positif di Akhir Pekan
2025-05-09

Di akhir pekan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang cukup menggembirakan meskipun sempat berfluktuasi. IHSG hampir menyentuh zona merah pada hari Jumat (9/5/2025), tetapi sebagian besar saham berhasil pulih dan ditutup dengan penguatan. Beberapa sektor seperti kesehatan, utilitas, dan industri menjadi penggerak utama pasar. Dengan tren positif selama pekan ini, IHSG berhasil mencatat kenaikan sebesar 0,25%. Namun, secara tahunan, indeks masih mengalami penurunan sebesar 3,49%.

Sorotan Perdagangan Saham di Jakarta

Pada hari Jumat tersebut, dalam suasana perdagangan yang relatif tenang, tercatat ada lebih dari 362 saham yang mengalami penurunan, sementara sekitar 258 saham naik dan sisanya stagnan. Aktivitas transaksi di pasar tampaknya melambat, dengan nilai total hanya Rp 8,99 triliun melalui lebih dari 1 juta kali transaksi. Hampir semua sektor berkontribusi pada kenaikan pasar, dengan kesehatan memimpin pertumbuhan sebesar 0,89%, disusul oleh utilitas dan industri yang juga memberikan dampak signifikan.

Dalam konteks global, sentimen positif berasal dari kesepakatan dagang antara Inggris dan Amerika Serikat yang dipuji sebagai langkah komprehensif untuk mempererat hubungan kedua negara. Sebaliknya, ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan serta Rusia dan Ukraina tetap menjadi perhatian investor. Militer Pakistan melaporkan serangan drone India yang menyebabkan korban sipil, sementara Rusia menuduh Ukraina menggunakan drone untuk menyerang wilayah mereka.

Beberapa saham unggulan seperti BBRI, DSSA, TLKM, SMMA, dan INDF berperan penting dalam mendorong kenaikan IHSG hari itu. Di sisi lain, saham TPIA, AMMN, BMRI, PNLF, dan PNBN menjadi beban utama yang menahan laju indeks. Secara keseluruhan, minggu ini IHSG berjalan dengan dominasi hijau, meski Kamis lalu sempat turun tajam sebesar 1,42%.

Seiring dengan dinamika pasar lokal dan internasional, para pelaku pasar tetap optimistis akan pemulihan ekonomi, namun tetap waspada terhadap risiko-risiko yang muncul dari ketegangan geopolitik dunia.

Dari perspektif seorang jurnalis, artikel ini menyoroti betapa kompleksnya pasar modal modern. Fluktuasi IHSG tidak hanya dipengaruhi oleh faktor domestik, tetapi juga oleh peristiwa global seperti perkembangan diplomatik dan konflik militer. Hal ini menunjukkan bahwa investor harus memiliki wawasan yang luas dan fleksibilitas tinggi untuk menghadapi tantangan-tantangan pasar. Dengan adanya volatilitas, penting bagi setiap pelaku pasar untuk melakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi.

More Stories
see more