Penelitian terbaru mengungkapkan kehadiran mikroplastik dalam berbagai produk makanan sehari-hari. Studi yang diterbitkan di Environmental Research pada awal tahun ini menunjukkan bahwa sebagian besar protein yang dikonsumsi manusia mengandung partikel plastik kecil yang dapat membahayakan kesehatan. Udang tepung, nugget nabati, serta berbagai jenis daging menjadi beberapa komponen utama yang tercemar. Ditemukan bahwa lebih dari 85% bahan makanan yang diuji ternyata mengandung jejak mikroplastik.
Buah-buahan dan sayuran juga tidak luput dari ancaman ini. Penelitian lain yang diterbitkan di Environmental Science menunjukkan adanya ribuan hingga ratusan ribu partikel plastik mikroskopis dalam berbagai buah dan sayur. Apel dan wortel adalah dua contoh paling signifikan dengan tingkat kontaminasi tertinggi. Selain itu, garam himalaya merah, teh celup, dan bahkan nasi instan telah terbukti menjadi sumber mikroplastik tambahan dalam pola makan sehari-hari. Menariknya, mencuci beras secara menyeluruh dapat mengurangi paparan plastik hingga 40%, sekaligus menurunkan risiko arsenik.
Kehadiran mikroplastik dalam sistem tubuh manusia semakin memprihatinkan. Meskipun penelitian tentang dampak langsungnya masih terbatas, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa individu dengan mikroplastik di arteri leher memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami serangan jantung atau stroke. Para ahli seperti Sherri “Sam” Mason dari Penn State Behrend menegaskan bahwa zat kimia yang digunakan dalam produksi plastik dapat ikut masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan terkontaminasi. Hal ini menyoroti pentingnya kesadaran akan potensi bahaya pencemaran plastik dalam rantai makanan kita.
Masyarakat perlu semakin waspada terhadap apa yang dikonsumsi setiap hari. Melalui langkah-langkah sederhana seperti mencuci bahan makanan secara menyeluruh dan mengurangi penggunaan produk kemasan plastik, kita dapat membantu menjaga kualitas hidup yang lebih baik. Peningkatan penelitian tentang dampak mikroplastik pada kesehatan juga sangat dibutuhkan guna memberikan pemahaman lebih mendalam dan solusi yang efektif untuk menghadapi tantangan lingkungan ini.