Bulan suci Ramadan memiliki pengaruh signifikan terhadap kehidupan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Uni Emirat Arab (UEA). Selama satu bulan penuh ini, karyawan sektor swasta di UEA mendapatkan penyesuaian jam kerja. Pengumuman resmi dari Kementerian Sumber Daya Manusia UEA menyatakan bahwa jam kerja akan dikurangi dua jam setiap hari. Selain itu, perusahaan diberi fleksibilitas untuk mengatur pola kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Untuk pegawai pemerintah, jam kerja juga disesuaikan dengan waktu yang lebih pendek.
Bulan Ramadan membawa banyak perubahan dalam rutinitas harian, terutama bagi mereka yang berpuasa. Di UEA, Kementerian Sumber Daya Manusia telah mengeluarkan kebijakan baru yang mempengaruhi jam kerja karyawan sektor swasta. Menurut sumber yang dilansir oleh Gulf News, mulai Senin, jam kerja bagi karyawan sektor swasta akan dipangkas dua jam setiap harinya. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan kenyamanan kepada pekerja yang menjalankan ibadah puasa.
Kebijakan ini mencakup berbagai opsi fleksibel, termasuk bekerja dari jarak jauh atau mengimplementasikan pola kerja yang dapat disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan. Ini bertujuan untuk menjamin produktivitas tetap terjaga meskipun ada penyesuaian jam kerja. Perusahaan diberikan kebebasan untuk mengatur skema kerja ini dalam batasan waktu yang ditentukan.
Untuk pegawai pemerintah, jam kerja resmi selama Ramadan juga mengalami perubahan. Mereka hanya bekerja dari pukul 9 pagi hingga 2:30 siang pada hari Senin hingga Kamis. Sedangkan pada hari Jumat, mereka hanya bekerja dari pukul 9 pagi hingga 12 siang. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mendukung aktivitas ibadah para pegawainya.
Dengan adanya penyesuaian jam kerja ini, diharapkan karyawan dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman tanpa mengganggu produktivitas kerja. Langkah ini merupakan bentuk dukungan yang nyata dari pemerintah UEA terhadap umat Muslim dalam menyambut dan menjalani bulan suci Ramadan.