Pasar
Prediksi Kiamat Finansial oleh Robert Kiyosaki: Mengapa Perak Menjadi Pilihan Utama?
2025-03-15

Dalam analisis terbaru, Robert Kiyosaki, penulis buku sukses "Rich Dad Poor Dad," menawarkan perspektif yang mengkhawatirkan tentang masa depan dolar Amerika Serikat (AS). Dengan ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat, ia memperingatkan bahwa mata uang AS mungkin akan menghadapi kejatuhan signifikan. Sebagai solusi investasi, Kiyosaki merekomendasikan logam mulia, khususnya perak, sebagai aset safe haven. Meskipun emas sering menjadi pilihan favorit bagi investor, Kiyosaki berpendapat bahwa harga emas saat ini sudah terlalu tinggi dibandingkan dengan perak, yang masih relatif murah dan memiliki potensi pertumbuhan besar dalam satu dekade ke depan.

Menurut Kiyosaki, dinamika pasar logam mulia sangat dipengaruhi oleh kebijakan The Fed, bank sentral AS. Dengan spekulasi bahwa The Fed akan menyerah pada inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi, logam mulia seperti emas dan perak diharapkan dapat melonjak. Namun, selama suku bunga rendah, logam mulia cenderung tidak diminati karena mereka tidak memberikan hasil langsung seperti obligasi atau saham. Michael Maharrey, seorang editor blog SchiffGold, mendukung pandangan Kiyosaki dengan menyebutkan bahwa Bank of England telah menyerah pada inflasi, sebuah tanda awal dari langkah serupa yang mungkin diambil oleh The Fed.

Perak, menurut Kiyosaki, adalah jawaban bagi para investor yang ingin memanfaatkan peluang ini. Ia memproyeksikan bahwa harga perak dapat naik hingga berkisar antara US$100 hingga US$500 dalam sepuluh tahun ke depan. Ini didasarkan pada rasio historis antara perak dan emas, yang saat ini mencapai 86-1, jauh lebih tinggi daripada rata-rata modern 40-50 banding 1. Dengan kondisi ini, perak diyakini akan mengalami lonjakan signifikan, menjadikannya pilihan investasi yang ideal bahkan bagi individu dengan modal terbatas.

Kiyosaki juga menyoroti pentingnya pendidikan finansial bagi siapa saja yang ingin mengamankan kekayaan mereka. Dalam wawancara dengan Kitco News, dia menegaskan perlunya memiliki "aset keras" seperti emas, perak, minyak, dan makanan sebagai benteng terhadap apa yang ia prediksi sebagai "kehancuran terbesar dalam sejarah". Kiyosaki memperingatkan bahwa semua bentuk aset yang dapat dicetak, termasuk saham, obligasi, atau dolar, memiliki risiko besar untuk kehilangan nilainya.

Melihat tren historis dan situasi ekonomi global saat ini, perak memang tampak sebagai alternatif yang menjanjikan. Para ahli percaya bahwa perubahan kebijakan moneter oleh bank-bank sentral utama dunia akan memicu permintaan yang lebih tinggi terhadap logam mulia. Oleh karena itu, Kiyosaki mengajak semua orang untuk mempertimbangkan investasi dalam perak sebagai cara untuk melindungi nilai uang mereka dari ancaman inflasi dan kemerosotan mata uang fiat.

More Stories
see more