Hubungan antara anggota kerajaan Inggris kini semakin dipertanyakan, seiring munculnya rencana tegas dari Pangeran William. Situasi ini berkembang setelah adanya kekhawatiran atas pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh pasangan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan mereka dengan keluarga kerajaan telah mengalami ketegangan signifikan. Menurut informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya, William dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah serius untuk mencabut gelar bangsawan milik saudaranya dan menantunya tersebut jika mereka kembali melontarkan kritik terbuka.
Ketegangan ini semakin meningkat akibat isi buku memoar Harry berjudul "Spare". Buku ini mencatat berbagai pandangan pribadi yang diungkapkan oleh Harry, termasuk gambaran tentang Raja Charles III sebagai sosok yang sulit dijangkau secara emosional. Narasi ini disebut-sebut telah menyakitkan hati sang raja, yang merasa citranya terancam. Meskipun begitu, Charles tampak enggan mengambil tindakan drastis seperti pencabutan gelar karena khawatir dampak negatif terhadap reputasinya di mata publik. Namun, sikap William justru berbeda. Sebagai calon penerus tahta, ia lebih cenderung mengambil pendekatan tegas demi menjaga integritas institusi kerajaan.
Pada dasarnya, rencana ini mencerminkan upaya untuk menjaga martabat kerajaan dalam menghadapi tantangan modern. Langkah-langkah yang diambil oleh William menunjukkan komitmennya untuk melindungi institusi kerajaan dari potensi ancaman atau gangguan. Hal ini juga menunjukkan bahwa tanggung jawab besar yang dibawa oleh para anggota kerajaan tidak hanya berfokus pada diri sendiri, tetapi juga kepada masa depan generasi berikutnya. Dengan demikian, sikap William dapat diartikan sebagai bentuk dedikasi terhadap nilai-nilai tradisi dan stabilitas kerajaan yang harus dilestarikan.