Arus balik perayaan Lebaran tahun 2025 berjalan dengan lancar di Jalan Tol Cipali, meskipun volume kendaraan cukup tinggi. Menhub Dudy Purwagandhi melaporkan bahwa kebijakan sistem one way nasional yang diberlakukan sejak Minggu pagi (6/4/2025) telah membantu mengurai kemacetan di titik-titik rawan. Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas menunjukkan penurunan dibandingkan periode mudik tahun sebelumnya.
Kondisi ini menjadi bukti efektivitas rencana rekayasa lalu lintas serta koordinasi antara pemerintah dan jajaran terkait. Masyarakat juga diimbau untuk mematuhi aturan lalu lintas dan selalu waspada agar perjalanan dapat berlangsung aman hingga tujuan.
Dalam rangka mengatasi potensi kemacetan parah selama arus balik Lebaran 2025, Pemerintah menerapkan strategi rekayasa lalu lintas berupa sistem one way nasional. Langkah ini dilaksanakan sebagai antisipasi terhadap lonjakan volume kendaraan di jalur-jalur utama. Menhub Dudy Purwagandhi menyampaikan harapannya bahwa kebijakan tersebut akan meningkatkan kelancaran perjalanan para pemudik.
Pengamatan langsung oleh Menhub di Gerbang Tol Banyumanik, Kota Semarang, menunjukkan bahwa kondisi lalu lintas pada Sabtu malam (5/4/2025) relatif stabil. Upaya persiapan ini mencakup sinergi antara Kepolisian Republik Indonesia, Jasa Marga, dan lembaga terkait lainnya. Dengan pemberlakuan sistem one way, diharapkan distribusi kendaraan dapat lebih merata sehingga menghindari antrian panjang di titik-titik kritis seperti pintu keluar tol atau area pemukiman padat penduduk. Selain itu, masyarakat diminta tetap mematuhi petunjuk dari petugas lapangan untuk menjaga keselamatan selama perjalanan.
Berita baik lainnya dari arus balik Lebaran 2025 adalah turunnya angka kecelakaan lalu lintas. Data ini menjadi indikator positif atas efektivitas pengamanan dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan selama periode mudik tahun ini. Menhub Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas hasil ini dan mengajak seluruh pemudik untuk tetap mewaspadai kondisi di lapangan guna mempertahankan pencapaian ini.
Menurut Dudy, penurunan angka kecelakaan tidak hanya disebabkan oleh kebijakan rekayasa lalu lintas tetapi juga karena kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan berkendara. Faktor-faktor seperti menjaga kecepatan kendaraan, tidak melakukan pemaksaan saat bermanuver, serta istirahat cukup selama perjalanan panjang ikut berkontribusi pada keberhasilan ini. Selain itu, pihak keamanan terus meningkatkan upaya patroli dan pengecekan teknis kendaraan di sepanjang rute mudik untuk memastikan setiap pengguna jalan berada dalam kondisi optimal. Dengan demikian, perjalanan arus balik Lebaran 2025 dapat diselesaikan dengan aman dan nyaman bagi semua pihak.