Pada tahun 2025, PT Allobank Indonesia Tbk (BBHI) berencana untuk mencapai pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang melampaui rata-rata industri perbankan nasional. Dalam paparan publik baru-baru ini, disoroti langkah strategis bank dalam memperkuat posisi keuangannya secara bertahap. Direktur Utama Allo Bank menyatakan bahwa meskipun tantangan ekonomi global semakin besar, bank tetap fokus pada pengembangan bisnis dengan cara yang selektif.
Pengelolaan risiko menjadi salah satu faktor utama dalam menjaga stabilitas keuangan Allo Bank. Saat ini, bank telah menerapkan metode inovatif dalam menilai calon debitur, seperti menggunakan data alternatif dari operator telekomunikasi hingga informasi teknologi yang digunakan oleh pelanggan. Dengan pendekatan tersebut, bank berhasil menjaga rasio kredit bermasalah di bawah 1%. Di sisi lain, upaya meningkatkan DPK juga dilakukan dengan agresif, dengan target sebesar lebih dari 25% dibandingkan periode sebelumnya.
Prestasi luar biasa dicatat pada tahun 2024, saat laba bersih Allo Bank meningkat hampir 5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun ada tekanan pada fungsi intermediasi, kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh rasio NPL gross yang rendah. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari manajemen untuk memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang. Melalui inovasi dan adaptasi cepat terhadap perubahan ekonomi, Allo Bank berupaya memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sektor keuangan nasional.