PT Avia Avian Tbk (AVIA), perusahaan cat yang dimiliki oleh keluarga Hermanto Tanoko dari Surabaya, baru saja mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 1,33 triliun atau setara dengan Rp 22 per saham. Angka ini mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 80,41% dari laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat Rp 1,66 triliun. Selain itu, AVIA juga menyetujui program pembelian kembali saham senilai Rp 1 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Program buyback pertama mereka telah selesai pada Februari 2025. Di sisi lain, AVIA melakukan investasi strategis di PT Dextone Lemindo melalui penyertaan modal sebesar 16,67%, guna memperluas portofolio produknya ke industri perekat.
Dalam perkembangan bisnis terbarunya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) berhasil mencatat pencapaian luar biasa dengan pengelolaan keuangannya yang solid. Perusahaan ini telah menyelesaikan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 1,33 triliun, sebuah angka yang termasuk dividen interim sebelumnya sebesar Rp 672 miliar yang dibayarkan pada November 2024. Rasio pembayaran dividen yang tinggi mencapai 80,41% dari total laba bersih tahun buku 2024. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.
Berita baik bagi investor tidak berhenti sampai di situ. RUPSLB AVIA juga menyetujui rencana pembelian kembali saham sebesar Rp 1 triliun, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan nilai saham perusahaan di pasar modal. Program buyback pertama yang diluncurkan pada Desember 2023 telah berhasil mencapai target maksimal dengan jumlah lembar saham yang dibeli kembali sebanyak 1,425 miliar unit. Proses ini rampung pada bulan Februari 2025, menunjukkan efisiensi dan kedisiplinan manajemen perusahaan dalam menjalankan rencana strategisnya.
Selain fokus pada pengembangan internal, AVIA juga melangkah maju dengan melakukan ekspansi ke sektor industri perekat melalui investasi di PT Dextone Lemindo. Investasi ini bernilai Rp 275,8 miliar atau setara dengan 16,67% kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Transaksi ini dilakukan pada Maret 2025 dan bertujuan untuk memperkuat posisi strategis AVIA di pasar melalui anak usahanya, PT Tirtakencana Tatawarna, yang akan menjadi mitra distribusi produk-produk Dextone. Inisiatif ini diprediksi akan membuka peluang baru dalam pengembangan portofolio produk perusahaan.
Di samping itu, rapat juga menetapkan Oscar Wezenbeek sebagai Komisaris Independen dalam dewan komisaris, yang diharapkan dapat memberikan perspektif segar serta peningkatan tata kelola perusahaan. Keseluruhan langkah-langkah strategis ini menunjukkan visi jelas AVIA untuk terus berkembang di sektor industri kimia Indonesia.
Kesuksesan AVIA dalam mengelola dividen, program buyback, serta ekspansi ke sektor baru menunjukkan upaya serius perusahaan untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Melalui pendekatan inovatif dan strategis, AVIA tidak hanya mempertahankan posisinya di pasar cat domestik tetapi juga memperluas jejaknya ke bidang-bidang terkait lainnya. Langkah-langkah ini diyakini akan semakin memperkuat reputasi AVIA sebagai salah satu emiten unggulan di Bursa Efek Indonesia.