Penulis terkenal Robert Kiyosaki, melalui bukunya "Rich Dad, Poor Dad," telah memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dengan pendekatannya yang inovatif mengenai keuangan pribadi. Dia menawarkan berbagai panduan kepada kelas menengah, termasuk generasi milenial dan Z, yang ingin meningkatkan stabilitas finansial mereka. Salah satu prinsip intinya adalah gagasan bahwa uang harus bekerja untuk seseorang, bukan sebaliknya. Meskipun banyak dari nasihat ini telah membantu individu dalam perubahan pola pikir mereka, beberapa pandangannya juga menuai kontroversi. Misalnya, ia menyatakan bahwa rumah pribadi tidak bisa dianggap sebagai aset karena tidak menghasilkan pendapatan langsung. Selain itu, Kiyosaki juga menekankan pentingnya pembelajaran finansial di rumah daripada di sekolah formal.
Dalam karir panjangnya, Kiyosaki telah memperkenalkan konsep-konsep yang merombak cara pandang masyarakat terhadap pengelolaan keuangan. Sophie Musumeci, CEO dari Real Entrepreneur Women, menjelaskan bahwa salah satu ajaran Kiyosaki yang sangat berpengaruh adalah ide tentang membangun aset daripada hanya mencari pendapatan. Menurutnya, pola hidup yang mengandalkan pertukaran waktu dengan uang cenderung melelahkan dan membatasi potensi pertumbuhan finansial seseorang. Oleh karena itu, dia mendorong kelas menengah untuk lebih fokus pada investasi yang dapat memberikan hasil jangka panjang.
Namun, ada perspektif lain terkait pandangan Kiyosaki tentang properti pribadi. Neal K. Shah, Chairman dari Counterforce Health, setuju bahwa rumah pribadi sering kali tidak menghasilkan uang secara aktif, sehingga sulit untuk disebut sebagai aset sejati. Ia menyoroti bahwa banyak keluarga mungkin merasa lebih makmur secara finansial daripada kenyataannya jika mereka hanya mengandalkan nilai rumah sebagai indikator kekayaan.
Meskipun demikian, tidak semua pandangan Kiyosaki mendapatkan dukungan tanpa syarat. Salah satu klaimnya yang sering diperdebatkan adalah gagasan bahwa perbedaan antara kaya dan miskin berasal dari pelajaran uang yang didapat di rumah, bukan di institusi pendidikan formal. Musumeci menekankan bahwa utang, meskipun dapat menjadi alat kuat bagi mereka yang tahu cara menggunakannya, bukanlah solusi universal bagi semua orang. Ia menyarankan agar edukasi finansial yang tepat harus diberikan kepada individu yang sedang membangun fondasi baru untuk kestabilan ekonomi mereka.
Pada akhirnya, kebijaksanaan dalam menerapkan prinsip-prinsip Kiyosaki menjadi faktor penentu kesuksesan. Musumeci menegaskan bahwa strategi yang baik harus disertai dengan dukungan dan disesuaikan dengan tahapan kehidupan masing-masing individu. Dengan demikian, nasihat Kiyosaki dapat digunakan sebagai pedoman yang efektif, tetapi perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing.
Gagasan-gagasan Robert Kiyosaki telah memberikan pemahaman baru tentang bagaimana kita dapat merancang kebebasan finansial. Namun, implementasi dari prinsip-prinsip tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik individu serta lingkungan sosial dan ekonomi yang beragam. Dengan pendekatan yang matang dan terencana, konsep Kiyosaki dapat membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk mencapai tujuan keuangan mereka tanpa mengabaikan risiko yang ada.