Pasar
Bank Indonesia Menjamin Stabilitas Rupiah di Era Baru Pemerintahan AS
2025-02-19

Dalam perkembangan terbaru, Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa mata uang rupiah diproyeksikan tetap stabil meskipun dolar Amerika Serikat mengalami peningkatan setelah Donald Trump menjabat sebagai Presiden. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menekankan komitmen bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Ini didukung oleh berbagai faktor seperti imbal hasil yang menarik, inflasi rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif. Selain itu, BI akan terus melakukan intervensi pasar untuk memastikan stabilitas ini.

Perry Warjiyo menjelaskan bahwa kestabilan nilai tukar sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam tahun 2025, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 hingga 5,5% secara tahunan. Untuk mencapai tujuan ini, BI akan mengoptimalkan instrumen moneter seperti Sertifikat Repo Bank Indonesia (SRBI), Surat Berharga Likuid Bank Indonesia (SVBI), dan Surat Utang Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI). Sampai 17 Februari 2025, posisi instrumen tersebut mencapai Rp892,90 triliun, US$3,03 miliar, dan US$587 juta.

Intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia tidak hanya terbatas pada pasar spot dan DNDF, tetapi juga melibatkan surat berharga negara. Hal ini bertujuan untuk memperkuat efektivitas kebijakan dan menarik aliran masuk investasi asing. Perry menegaskan bahwa tanpa stabilitas nilai tukar, pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, BI akan terus berusaha mempertahankan stabilitas rupiah agar ekonomi nasional dapat berkembang sesuai harapan.

Berbekal strategi dan komitmen kuat, Bank Indonesia berharap dapat mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka panjang. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 diprediksi akan berlangsung dengan lancar dan stabil. Langkah-langkah yang telah diambil oleh BI menunjukkan dedikasi mereka dalam mendukung perekonomian nasional dan memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar serta investor asing.

more stories
See more