Pertumbuhan industri logistik di Indonesia semakin pesat, dan PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) memanfaatkan momentum ini dengan strategi ekspansif yang ambisius. Perusahaan telah meluncurkan sejumlah titik layanan baru yang tersebar di berbagai wilayah potensial. Melalui inisiatif ini, KAI Logistik bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan logistik ritel bagi masyarakat luas. Menurut informasi terbaru, hingga bulan Mei 2025, perusahaan telah menambahkan total 43 lokasi baru sebagai bagian dari rencana pengembangan jangka panjangnya.

Berkaitan dengan upaya ekspansi tersebut, fokus utama ditempatkan pada Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Data statistik nasional mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah ini memiliki permintaan logistik yang sangat tinggi dibandingkan daerah lainnya. Misalnya, rata-rata pengiriman paket tertinggi tercatat di Pulau Jawa dan Bali, mencapai angka signifikan lebih dari 198 ribu paket setiap tahunnya. Hal ini menjadi alasan kuat bagi KAI Logistik untuk mengalokasikan sumber daya secara proporsional guna memenuhi kebutuhan pasar. Dengan tambahan titik-titik layanan ini, jumlah total jaringan KALOG Express kini mencapai 237 titik di tiga pulau tersebut.

Meningkatkan efisiensi layanan logistik tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik tetapi juga pada kemajuan teknologi digital. Untuk mendukung hal ini, KAI Logistik terus mengoptimalkan aplikasi TRAX-nya. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan pengiriman barang, melacak status pengiriman, serta mendapatkan informasi logistik secara real-time. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada konsumen sambil memperluas jangkauan layanan ke berbagai wilayah di luar Pulau Jawa, termasuk Sumatera dan daerah-daerah lainnya.

Pengembangan jaringan logistik yang komprehensif oleh KAI Logistik menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, langkah ini juga membantu mempermudah distribusi barang hingga ke pelosok daerah, sehingga meningkatkan inklusivitas ekonomi. Dengan adanya sistem yang lebih terintegrasi dan dukungan teknologi modern, harapan besar terletak pada peningkatan produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia.