Pasar
Indeks Saham Indonesia Meningkat Lebih dari 1% Ditengah Kenaikan Sektor Utilitas dan Tambang
2025-04-22

Pada hari Selasa, pasar saham di Jakarta menunjukkan kinerja positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak lebih dari satu persen. Penguatan ini didorong oleh sektor utilitas yang mencatatkan kenaikan signifikan hampir enam persen serta kontribusi besar dari sektor tambang dan perbankan. Di sisi lain, harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa karena ketegangan geopolitik dan ekonomi global.

Kenaikan IHSG Didukung oleh Sektor-Sektor Penting

Pada perdagangan Selasa (22/4/2025), IHSG mencapai level 6.538,26 setelah naik sebesar 1,43%. Dalam sesi tersebut, tercatat ada lebih dari tiga ratus tujuh puluh saham yang mengalami kenaikan nilai. Sektor utilitas menjadi pemimpin penguatan dengan lonjakan hampir enam persen, diikuti oleh properti, bahan baku, dan energi yang juga menunjukkan performa baik.

Dalam situasi ini, saham-saham tambang seperti BREN dan AMMN memberikan kontribusi besar terhadap kenaikan indeks utama. Selain itu, dua saham perbankan, BMRI dan BBCA, juga memainkan peran penting dalam mendorong IHSG ke angka yang lebih tinggi. Lonjakan harga nikel dan emas turut mendukung kinerja positif sektor pertambangan hari ini.

Harga emas dunia sempat menyentuh angka US$ 3.500,5 pada perdagangan intraday akibat ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan The Federal Reserve. Sementara itu, harga bijih nikel di Indonesia tetap stabil dan kuat, dengan premi utama untuk bijih pirometalurgi berada di rentang US$ 24-26.

Pada saat yang sama, Bank Indonesia (BI) tengah melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk mengevaluasi kebijakan moneter. Bulan lalu, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%, namun investor tetap memantau perkembangan terbaru dari rapat tersebut.

Di tengah kondisi pasar yang dinamis ini, investor domestik maupun internasional semakin optimistis tentang prospek investasi di Indonesia.

Pasar saham yang menguat di Indonesia hari ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan global masih ada, peluang bagi para pelaku pasar tetap terbuka lebar. Lonjakan harga komoditas seperti emas dan nikel membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara penghasil bahan mentah. Ini menggarisbawahi pentingnya diversifikasi investasi dan peningkatan daya saing industri nasional dalam menghadapi volatilitas ekonomi global.

more stories
See more