Pasar
Indonesia Siapkan Superholding Danantara dengan Aset Mencapai US$ 570 Miliar
2025-02-20

Pemerintah Indonesia berencana meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada tanggal 24 Februari 2025. Lembaga ini akan menjadi superholding yang mengelola aset-aset perusahaan milik negara (BUMN). Dengan tujuh BUMN besar sebagai inti awal, diperkirakan aset yang dikelola oleh Danantara mencapai Rp9.000 triliun atau setara dengan US$ 570 miliar. Selain itu, Danantara juga akan menaungi Indonesia Investment Authority (INA), yang telah memiliki aset sebesar Rp163 triliun. Modal awal Danantara ditetapkan minimal Rp1.000 triliun, berasal dari penyertaan modal negara dan sumber lainnya.

Danantara dirancang untuk mengelola investasi nasional secara efisien dan strategis. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%. Sebagai langkah awal, lembaga ini akan mengelola tujuh BUMN jumbo, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, PLN, Pertamina, Bank Negara Indonesia, Telkom Indonesia, dan Mineral Industri Indonesia (MIND ID). Total aset ketujuh perusahaan ini mencapai Rp9.000 triliun. Selain itu, Danantara juga akan mengawasi INA, yang sudah ada sebelumnya.

Kehadiran Danantara diproyeksikan memiliki tiga fungsi utama: Sovereign Wealth Fund, Investment, dan Asset Management. Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa dana kelolaan Danantara dapat mencapai US$ 900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun. Ini diungkapkan dalam World Government Summit 2025. Lembaga ini bertujuan untuk meniru kesuksesan Temasek dari Singapura, yang telah berkembang dari portofolio awal 354 juta dolar Singapura menjadi 389 miliar dolar Singapura saat ini. Temasek terlibat dalam berbagai sektor seperti transportasi, layanan keuangan, teknologi, konsumen, komunikasi, dan agropangan.

Berbeda dengan INA yang fokus pada investasi pemerintah, Danantara akan melakukan investasi langsung dan tidak langsung, serta kerja sama dengan holding investasi dan pihak ketiga. Dana yang dikelola akan digunakan untuk proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, manufaktur maju, dan produksi pangan. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lewat peluncuran Danantara, pemerintah berharap bisa menciptakan lingkungan investasi yang lebih kuat dan mendukung perkembangan ekonomi nasional. Proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memaksimalkan potensi BUMN dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

more stories
See more