Pada perdagangan Rabu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan setelah tiga hari berturut-turut menguat. Indeks ini merosot sebesar 1,14%, menetap di posisi 6.794,87. Transaksi mencapai nilai Rp12,17 triliun, melibatkan lebih dari 19 miliar saham dalam hampir 1,23 juta kali transaksi. Meskipun ada beberapa saham yang naik, mayoritas saham mengalami penurunan. Investor asing juga tercatat melakukan penjualan bersih besar-besaran, mencapai Rp1,13 triliun. Namun, masih ada beberapa saham yang mendapat perhatian positif dari investor asing, seperti saham-saham dari PT Telkom Indonesia dan PT Astra International.
Pada tanggal 19 Februari 2025, pasar saham Jakarta mengalami momen penting ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri tren penguatan beruntun dan mengalami penurunan tajam. Penurunan ini mencapai 1,14%, sehingga indeks berakhir di angka 6.794,87. Aktivitas jual beli yang intensif terlihat dari nilai transaksi yang mencapai Rp12,17 triliun, melibatkan 19,48 miliar saham dalam 1,23 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, hanya 235 saham yang mengalami kenaikan, sementara 379 saham turun, dan 341 saham tetap stabil.
Investor asing menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan pasar pada hari tersebut. Mereka melakukan penjualan bersih senilai Rp1,13 triliun, terbagi dalam dua segmen pasar: reguler dan negosiasi tunai. Di pasar reguler, penjualan mencapai Rp963,57 miliar, sementara di pasar negosiasi dan tunai mencapai Rp166,24 miliar. Meski demikian, beberapa saham masih mendapat minat beli dari investor asing. Misalnya, PT Telkom Indonesia mendapat pembelian bersih sebesar Rp116,24 miliar, PT Astra International sebesar Rp66,50 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur sebesar Rp49,72 miliar. Bank Negara Indonesia juga masuk dalam daftar ini dengan pembelian bersih sebesar Rp43,51 miliar.
Pergerakan pasar saham pada hari tersebut menunjukkan fluktuasi yang cukup tinggi. Meskipun mayoritas saham mengalami penurunan, beberapa saham unggulan masih mendapat perhatian positif dari investor asing. Ini menunjukkan bahwa meski pasar secara keseluruhan mengalami penurunan, masih ada peluang bagi investor untuk menemukan saham-saham yang memiliki potensi baik. Aktivitas jual bersih asing yang signifikan juga memberikan gambaran tentang dinamika pasar yang kompleks dan seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal.