Pasar
Pertemuan Menteri dan Bank Indonesia Bahas Program Pembangunan Perumahan
2025-02-19

Dalam pertemuan antara pejabat pemerintah dan Bank Indonesia, diskusi mengenai program pembangunan perumahan menjadi fokus utama. Pertemuan yang melibatkan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Menteri Badan Usaha Milik Negara, serta Gubernur Bank Indonesia belum mencapai kesepakatan definitif. Namun, Bank Indonesia telah merencanakan peningkatan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendukung sektor perumahan, termasuk perumahan rakyat. Insentif ini akan dinaikkan secara bertahap hingga mencapai Rp80 triliun pada April 2025. Gubernur Bank Indonesia menegaskan bahwa institusinya akan terus mendukung berbagai kebijakan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.

Detail Pertemuan di Kantor Menteri Keuangan

Pada hari Rabu, dalam suasana formal di kantor Menteri Keuangan, para pemimpin utama dari berbagai instansi pemerintah berkumpul untuk membahas program ambisius pembangunan tiga juta rumah. Di hadapan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Menteri Badan Usaha Milik Negara, serta Gubernur Bank Indonesia, tidak ada keputusan final yang dihasilkan. Namun, Bank Indonesia telah mengambil langkah konkret dengan meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial dari 4% menjadi 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Ini termasuk insentif untuk sektor perumahan yang akan dinaikkan secara bertahap dari Rp23 triliun menjadi sekitar Rp80 triliun, efektif mulai April 2025.

Gubernur Bank Indonesia, Perry, menyatakan bahwa implementasi teknis insentif tersebut akan dilakukan besok. Selain itu, Perry juga menekankan komitmen Bank Indonesia untuk terus mengkaji dukungan terhadap program pemerintah guna mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Koordinasi dengan kementerian terkait juga akan ditingkatkan untuk memastikan suksesnya program Asta Cita.

Dari perspektif seorang jurnalis, pertemuan ini menunjukkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia dalam mencari solusi nyata untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perumahan layak huni. Langkah-langkah yang diambil oleh Bank Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan. Meski hasil akhir belum dicapai, inisiatif ini memberikan harapan baru bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal yang lebih baik.

more stories
See more