Pasar
Kinerja Keuangan BTN Tahun 2024 Menurun, Bank Indonesia Berikan Dukungan Likuiditas
2025-02-20

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengalami penurunan kinerja keuangan pada tahun 2024, dengan laba yang berkurang sebesar 14,1%. Direksi bank ini menyoroti beban bunga tinggi sebagai penyebab utama. Meskipun demikian, bank menyambut baik kebijakan baru dari Bank Indonesia untuk meningkatkan insentif likuiditas, yang diharapkan dapat membantu pembiayaan perumahan rakyat. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu optimis bahwa bank akan mampu memperbaiki kinerjanya di tahun 2025.

Pada tahun 2024, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat laba bersih sebesar Rp3 triliun, turun dari angka Rp3,5 triliun pada tahun sebelumnya. Penyebab utama penurunan ini adalah lonjakan beban bunga yang mencapai 21,9% secara tahunan. Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menjelaskan bahwa bank telah menghadapi tantangan akibat suku bunga yang tinggi. Namun, pihaknya tetap realistis dan berharap situasi akan membaik di tahun mendatang.

Dalam upaya untuk mendukung likuiditas, Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah-langkah signifikan. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengumumkan peningkatan batas maksimal Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dari 4% menjadi 5% dari dana pihak ketiga. Ini merupakan kabar baik bagi BTN, yang berharap kebijakan ini akan memberikan dorongan positif terhadap pembiayaan perumahan rakyat. Direktur Keuangan BTN, Nofry Rony Poetra, menyatakan bahwa bank sedang menunggu petunjuk lebih lanjut dari BI mengenai implementasi kebijakan tersebut.

Nofry juga menambahkan bahwa pendapatan bunga bank berhasil tumbuh 4,5% secara tahunan, mencapai Rp29,55 triliun. Namun, peningkatan beban bunga hingga 21,9% menjadi Rp17,84 triliun menyebabkan pendapatan bunga bersih turun 14,1% menjadi Rp11,73 triliun. Meski begitu, BTN tetap optimis bahwa dengan dukungan likuiditas dari BI, bank dapat memperbaiki kinerjanya dan mendukung program perumahan rakyat dengan lebih efektif.

Ke depan, BTN berencana untuk fokus pada pertumbuhan laba sebesar 10-15% di tahun 2025. Langkah-langkah strategis dan dukungan dari Bank Indonesia dipercaya akan membantu bank mengatasi tantangan keuangan dan mendorong penyaluran dana untuk sektor perumahan rakyat. Optimisme ini didasarkan pada harapan bahwa kebijakan baru akan meningkatkan likuiditas dan memfasilitasi pertumbuhan yang lebih stabil.

more stories
See more