Pasar
Industri Perbankan Indonesia Menunjukkan Ketahanan di Tengah Ketidakpastian Global
2025-04-23

Penguatan sinergi kebijakan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas sektor keuangan nasional. Melalui berbagai langkah strategis, Bank Indonesia (BI) terus berupaya mengatasi tantangan global dan domestik yang dapat memengaruhi ketahanan perbankan. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa kolaborasi dengan pihak terkait akan semakin dipererat guna mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pertumbuhan kredit pada Maret 2025 mencatat perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, kinerja korporasi tetap menunjukkan performa positif, sehingga realokasi likuiditas perbankan dapat berjalan lancar. Secara rinci, kredit investasi tumbuh signifikan dibandingkan dua jenis lainnya, yakni modal kerja dan konsumsi. Namun, pembiayaan syariah mengalami penurunan dibandingkan rata-rata industri. Kendala pendanaan dari sisi DPK maupun surat berharga juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proyeksi pertumbuhan kredit bank pada tahun ini.

Kebijakan makroprudensial akomodatif menjadi andalan untuk menjaga likuiditas dan mendukung penyaluran kredit ke sektor riil. Dengan memperkuat implementasi regulasi serta koordinasi lintas institusi melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), BI optimistis dapat menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini mencerminkan komitmen kuat untuk menghadapi tantangan masa depan dengan tetap menjaga keberlanjutan pembangunan ekonomi.

Dalam era ketidakpastian global yang terus meningkat, kolaborasi antarlembaga dan kebijakan yang responsif menjadi elemen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Upaya tersebut tidak hanya bertujuan untuk meredam risiko, tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk berkembang. Dengan dukungan kebijakan makroprudensial yang tepat, harapan besar dapat terwujud untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

more stories
See more