Pasar
Keliru Informasi di Media Sosial Guncang Pasar Saham AS
2025-04-09

Pada pagi hari di Amerika Serikat, sebuah informasi salah yang tersebar melalui media sosial X menyebabkan gejolak signifikan di pasar saham. Berita tanpa sumber mengenai kemungkinan penundaan tarif selama 90 hari memicu lonjakan indeks saham sebelum akhirnya dibantah oleh Gedung Putih. Awalnya, spekulasi ini berasal dari wawancara Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett dengan Fox News, di mana ia memberikan pernyataan ambigu terkait kebijakan Presiden Donald Trump. Pernyataan tersebut kemudian disalahartikan dan disebarluaskan oleh beberapa akun populer di media sosial, termasuk "Hammer Capital" dan "Walter Bloomberg". Lonjakan awal di Bursa Saham New York berubah menjadi penurunan setelah penyangkalan resmi dari Gedung Putih.

Mulai dari Wawancara Hingga Penyangkalan Resmi

Di pagi hari yang cerah di kota-kota besar Amerika Serikat, sebuah wawancara antara Kevin Hassett dan Fox News membuka pintu bagi spekulasi liar di dunia perdagangan. Pada pukul 08.30 waktu setempat, Hassett tidak memberikan kepastian apakah akan ada jeda tarif selama 90 hari. Namun, interpretasi keliru dari kalimatnya membuat kabar ini berkembang pesat di media sosial. Akun bernama “Hammer Capital” menjadi pelopor dalam menyebarkan klaim tersebut pada pukul 10.11 pagi. Tak lama bersudut, akun lain yang lebih populer, “Walter Bloomberg”, ikut serta, menambahkan elemen dramatis dengan emoji sirene merah. Lonjakan mendadak di indeks saham menciptakan suasana kebingungan di kalangan trader dan pembawa acara CNBC. Setelah penyangkalan resmi dari Gedung Putih pada pukul 10:19 pagi, Reuters dan CNBC memperbarui laporan mereka untuk memperbaiki kesalahan. Kredibilitas akun-akun tersebar seperti “Walter Bloomberg” dan “Hammer Capital” dipertanyakan karena layanan verifikasi centang biru telah diubah menjadi model berbayar.

Dari perspektif seorang wartawan, insiden ini menyoroti pentingnya konfirmasi sumber sebelum menyebarkan informasi, terutama dalam era media sosial yang dinamis. Kesalahan kecil dapat berdampak besar pada pasar global, sehingga pengguna harus lebih bijaksana dalam menerima dan menyebarkan berita. Bagi pembaca, ini adalah pengingat bahwa validitas informasi harus selalu diperiksa sebelum dijadikan dasar pengambilan keputusan.

more stories
See more