PT Timah Tbk mencatat kenaikan luar biasa dalam laba bersihnya sepanjang tahun 2024, yaitu Rp 1,19 triliun, naik hampir empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini didukung oleh pendapatan yang meningkat sebesar 29,37% menjadi Rp10,86 triliun, terutama berkat peningkatan volume penjualan serta harga jual rata-rata logam timah. Meskipun beban pokok pendapatan meningkat sedikit, langkah-langkah efisiensi berhasil meningkatkan laba usaha dan EBITDA perusahaan secara signifikan.
Dalam rangkaian upaya strategis yang dilakukan selama tahun 2024, PT Timah Tbk berhasil mengoptimalkan operasionalnya dengan fokus pada efisiensi biaya tetap dan pengelolaan utang. Di tengah kondisi pasar yang dinamis, perusahaan mampu mempertahankan cashflow melalui investasi selektif dan pelunasan pinjaman bank jangka pendek serta obligasi. Dengan demikian, aset perseroan meskipun turun tipis menjadi Rp12,80 triliun, namun liabilitasnya menurun drastis sebesar 19,08%. Ekuitas pun tumbuh pesat hingga 19,35%, mencerminkan performa keuangan yang solid.
Di sisi lain, berbagai indikator rasio keuangan juga menunjukkan hasil yang positif. Quick ratio dan current ratio perusahaan mencapai 73,2% dan 222,0%, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Debt to asset ratio sebesar 41,8% serta debt to equity ratio sebesar 71,8% menegaskan bahwa PT Timah Tbk memiliki struktur modal yang stabil.
Menurut Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fina Eliani, pencapaian ini tidak lepas dari optimalisasi produksi, pemasaran, serta pengendalian utang. Perusahaan juga telah melakukan pembelian kembali medium term notes (MTN) untuk menurunkan beban bunga.
Berkat strategi yang cermat, PT Timah Tbk berhasil membuktikan bahwa inovasi dan efisiensi dapat menjadi kunci sukses di tengah tantangan industri global.
Dari perspektif seorang jurnalis, laporan ini memberikan inspirasi tentang pentingnya adaptasi dan manajemen risiko dalam dunia bisnis modern. Keseimbangan antara pertumbuhan dan pengendalian biaya menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan lain yang ingin bertahan dan berkembang di lingkungan ekonomi yang semakin kompetitif. Selain itu, pencapaian ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, perusahaan bisa mendapatkan hasil maksimal meskipun dihadapkan pada tekanan eksternal seperti fluktuasi harga komoditas.