Pasar saham Indonesia mengalami penurunan signifikan setelah libur panjang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan hingga 7,9% pada akhir perdagangan hari Selasa. Situasi ini terjadi seiring dengan gejolak pasar global yang dipicu oleh kebijakan tarif baru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Aktivitas perdagangan menunjukkan volume transaksi yang cukup besar dengan nilai total Rp 20,94 triliun melibatkan lebih dari 22 miliar lembar saham.

Seluruh sektor industri mengalami depresiasi dalam perdagangan tersebut. Sektor industri dasar menjadi yang paling terdampak dengan penurunan mencapai 10,54%, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor siklus bisnis. Investor asing tampaknya memainkan peran besar dalam aksi jual besar-besaran, mencatatkan net sell senilai Rp3,87 triliun. Sebagian besar saham-saham bank dan energi menjadi sasaran utama bagi investor asing untuk dilakukan penjualan.

Kondisi pasar yang fluktuatif memberikan peluang bagi para pemain pasar untuk melakukan evaluasi strategi investasi mereka. Meskipun tekanan jual masih mendominasi, situasi ini juga bisa dijadikan momentum bagi para investor lokal untuk memperkuat posisi di tengah ketidakpastian global. Keputusan bijaksana dalam menghadapi tantangan pasar dapat membawa manfaat jangka panjang bagi stabilitas ekonomi nasional.