Pertarungan tinju antara petinju Jepang, Naoya Inoue, dan lawannya dari Meksiko, Ramon Cardenas, membuktikan bahwa kehebatan Inoue tidak terbantahkan. Dalam laga yang berlangsung di T-Mobile Arena pada Senin (5/5/2025) WIB, Inoue menunjukkan dominasinya dengan mengakhiri pertandingan melalui kemenangan teknis KO (TKO) di ronde kedelapan. Pertarungan ini menjadi bukti kekuatan Inoue dalam mempertahankan sabuk juara dunia kelas bantam junior. Dengan catatan 30 kemenangan (27 di antaranya melalui KO), Inoue kembali menunjukkan dirinya sebagai salah satu petinju terbaik dunia.

Sejak awal pertandingan, Naoya Inoue tampil agresif dengan pukulan-pukulan cepat yang mampu membobol pertahanan kuat Cardenas. Meskipun Cardenas memberikan perlawanan sengit, ia akhirnya tak mampu menahan serangan bertubi-tubi dari sang juara. Pada ronde kedua, Cardenas berhasil membuat Inoue mencium kanvas lewat pukulan hook kiri yang cemerlang. Namun, Inoue menunjukkan ketahanan luar biasa dengan bangkit dan melanjutkan permainannya tanpa rasa takut. Bahkan di ronde ketiga, ia sekali lagi terjatuh tetapi mampu pulih dengan cepat.

Momentum mulai bergeser ke arah Inoue di ronde keempat. Dia menemukan celah untuk melepaskan kombinasi pukulan yang efektif. Setiap pukulan yang diterima Cardenas terasa semakin berat, dan Inoue semakin percaya diri dengan strateginya. Di ronde-ronde berikutnya, dominasi Inoue semakin nyata hingga akhirnya ia mendapatkan peluang emas di ronde kedelapan. Dengan pukulan-pukulan keras yang tak henti-hentinya, Cardenas akhirnya tak mampu melanjutkan pertandingan. Wasit memutuskan untuk menghentikan pertarungan demi keselamatan Cardenas.

Dengan kemenangan ini, Inoue membuktikan bahwa gelar juara dunia tak terbantahkannya bukanlah kebetulan. Ia terus menorehkan prestasi gemilang di dua kelas berbeda, menjadikannya salah satu legenda hidup dalam sejarah tinju modern. Para penggemar tinju di seluruh dunia menyaksikan pertandingan tersebut dengan penuh antusiasme, karena Inoue benar-benar menunjukkan semangat juang yang luar biasa. “Saya suka berkelahi,” kata Inoue setelah pertandingan, menegaskan dedikasinya kepada olahraga ini.