Pasar
Kondisi Ekonomi Indonesia Mengalami Penurunan Tajam
2025-02-28

Dalam beberapa hari terakhir, kondisi ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan hingga 3,35%, berada di level 6.268,34. Situasi ini sejalan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Para analis menyebutkan bahwa faktor-faktor seperti kebijakan ekonomi global dan ketidakpercayaan investor asing menjadi penyebab utama dari situasi ini.

Penurunan IHSG dan Rupiah Mencerminkan Ketidakstabilan Ekonomi

Pada awal musim semi, perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang cukup serius. Di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot hingga 3,35% dan mencapai level 6.268,34. Selain itu, nilai tukar rupiah juga mengalami penurunan drastis hingga 0,79%, berada di posisi 16.575 terhadap dolar AS. Analis saham Susi Setiawati menjelaskan bahwa sentimen negatif ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Susi menambahkan bahwa investor asing saat ini kurang percaya dengan kinerja ekonomi Indonesia, terutama karena daya beli masyarakat yang dinilai masih lemah. Menurutnya, pemerintah perlu lebih fokus pada meningkatkan daya beli masyarakat sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, publik dapat menyaksikan dialog antara Andi Shalini dan Susi Setiawati dalam Program Closing Bell CNBC Indonesia, yang ditayangkan pada Jumat, 28 Februari 2025.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan pentingnya stabilitas ekonomi bagi pertumbuhan negara. Ketidakpercayaan investor asing dapat berdampak buruk pada pasar modal dan nilai mata uang. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memulihkan kepercayaan dan memperkuat daya beli masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat kembali bangkit dan bersaing di panggung internasional.

more stories
See more