Pasar
Koreksi IHSG: Penjualan Bersih Asing Picu Penurunan di Pasar Modal
2025-04-25

Pada perdagangan Kamis (24/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan setelah tiga hari berturut-turut bergerak di zona hijau. Kali ini, IHSG ditutup di angka 6.613,48, dengan koreksi sebesar 0,32%. Aktivitas jual yang dilakukan oleh investor asing menjadi salah satu faktor utama penurunan tersebut. Selain itu, data transaksi menunjukkan bahwa total nilai transaksi mencapai Rp 13,27 triliun, melibatkan lebih dari 20 miliar saham dalam hampir 1,15 juta kali transaksi.

Penurunan IHSG pada Kamis lalu tidak lepas dari tekanan penjualan bersih oleh investor asing sebesar Rp 514,65 miliar. Dalam rincian lebih lanjut, sebagian besar aktivitas jual terjadi di pasar reguler dan mencapai Rp 381,53 miliar. Sementara itu, penjualan di pasar negosiasi dan tunai juga mencatatkan jumlah signifikan yaitu Rp 133,11 miliar. Beberapa saham unggulan menjadi sasaran utama aksi jual oleh investor asing, termasuk saham perbankan dan sektor infrastruktur.

Dari catatan Stockbit, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan dengan net foreign sell mencapai Rp 655,43 miliar. Disusul oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan penjualan bersih sebesar Rp 79,70 miliar. Selain kedua saham bank tersebut, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) juga masuk dalam daftar dengan penjualan bersih Rp 65,29 miliar. Beberapa emiten lainnya seperti PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Astra International Tbk. (ASII), dan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) juga turut mengalami penjualan besar-besaran.

Berbagai sektor industri tampaknya menjadi sorotan investor asing selama sesi tersebut. Sebagai contoh, sektor energi dan pertambangan juga mengalami tekanan melalui saham-saham seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) serta PT Petrosea Tbk. (PTRO). Selain itu, sektor semen juga tidak luput dari aksi jual, terlihat dari penurunan pada saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR).

Situasi pasar modal pada hari tersebut mencerminkan ketidakpastian yang masih melingkupi para pelaku pasar. Meskipun beberapa saham berhasil naik, dominasi penjualan oleh investor asing tetap menjadi faktor utama penurunan indeks secara keseluruhan. Secara keseluruhan, dari total 804 saham yang diperdagangkan, sebanyak 274 saham mengalami penurunan, sementara 327 saham justru menunjukkan performa positif.

Secara umum, dinamika pasar modal Indonesia pada perdagangan Kamis memberikan gambaran adanya volatilitas yang cukup tinggi. Aktivitas jual besar-besaran oleh investor asing menunjukkan sentimen negatif yang masih memengaruhi keputusan investasi. Namun, meskipun IHSG mengalami penurunan, volume transaksi yang tinggi menunjukkan bahwa minat investor domestik tetap ada. Oleh karena itu, kondisi pasar pada hari tersebut dapat dianggap sebagai titik evaluasi bagi para pelaku pasar untuk menyesuaikan strategi mereka di masa mendatang.

more stories
See more