Pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar menjadi kunci bagi industri asuransi untuk berkembang. Data menunjukkan bahwa 17,1% penduduk Indonesia mengalami penyakit pada akhir tahun 2024. Namun, fokus utama industri seharusnya adalah pada 80% populasi yang masih sehat. Selain itu, isu over utilisasi dan edukasi masyarakat juga menjadi tantangan penting dalam membangun ekosistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Para pemimpin industri asuransi menekankan pentingnya pergeseran paradigma dari hanya mengejar segmen pasien menuju penjangkauan kelompok yang lebih luas. Dengan demikian, potensi pertumbuhan dapat dioptimalkan sambil meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat asuransi. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara pihak-pihak terkait demi keberlanjutan sektor kesehatan.
Perdokjadi, sebagai wadah kolaborasi antara dokter dan perusahaan asuransi, menggarisbawahi perlunya perubahan perspektif dalam menyasar pasar. Alih-alih fokus pada individu yang sedang sakit, industri harus lebih proaktif dalam melibatkan mereka yang belum memiliki masalah kesehatan. Pendekatan ini bukan saja membuka peluang bisnis baru tetapi juga mempromosikan gaya hidup sehat secara luas. Wakil Ketua Perdokjadi menjelaskan bahwa dengan cara ini, bisa dicapai keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kesejahteraan publik.
Solusi terhadap over utilisasi menjadi prioritas utama bagi para pemangku kepentingan. Direktur Utama PT Asuransi BRI Life menyoroti pentingnya kerjasama antara regulator, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan asuransi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang tidak efisien dan mengimplementasikan tindakan preventif. Dengan demikian, biaya medis dapat dikelola dengan lebih baik, mengurangi beban finansial pada sistem asuransi.
Edukasi masyarakat juga menjadi elemen krusial dalam upaya tersebut. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa konsumen memahami nilai sebenarnya dari asuransi kesehatan. Misalnya, penggunaan klaim yang tidak perlu justru dapat menaikkan premi di masa mendatang. Oleh karena itu, kampanye edukasi harus dilakukan secara intensif untuk mengubah perilaku dan membangun pemahaman yang tepat tentang fungsi asuransi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan stabil bagi semua pihak yang terlibat.