Pertarungan politik desa Cinada sedang menghadapi situasi yang penuh dengan intrik emosional. Raka, seorang calon kepala desa, tiba-tiba memutuskan untuk menarik diri dari pencalonannya karena perasaan cemburu terhadap hubungan Gugum dan Galuh. Keputusan ini mengejutkan para pendukungnya, termasuk sahabatnya Oo, yang menyebut Raka lemah. Di sisi lain, Muhasan mencari solusi spiritual melalui Oded untuk mendapatkan hati Galuh, yang belum memberikan respon positif pada cintanya. Tegangan semakin meningkat saat Raka menolak bantuan dari para pendukungnya, namun kehadiran tak terduga Galuh membawa harapan baru bagi Raka.
Peristiwa Memanas di Desa Cinada
Dalam suasana pagi yang cerah di desa Cinada, cerita tentang ambisi dan cinta mulai terbentang. Raka, yang awalnya dipandang sebagai sosok berpotensi besar dalam pemilihan kepala desa, memilih mundur dari ajang politik lokal setelah merasa tertekan oleh kedekatan antara Gugum dan Galuh. Kehadiran dua nama ini menjadi pusat perhatian warga desa, khususnya di kalangan pendukung Raka.
Sahabatnya, Oo, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Menurut Oo, Raka kurang tangguh dan mudah menyerah di tengah tantangan. Sementara itu, Adang dan Saodah, yang selalu berharap Raka dapat memenangkan kursi kepala desa, merasa bingung atas langkah Raka. Mereka bertanya-tanya apakah keputusan ini benar-benar tepat atau hanya didorong oleh emosi.
Pada waktu yang sama, Muhasan, seorang pria yang memiliki ketertarikan kuat kepada Galuh, memulai petualangannya dengan supirnya Bobon. Mereka menuju makam Lilis Sambada untuk mencari pertolongan dari Oded, seorang tokoh spiritual yang diyakini memiliki kemampuan magis. Muhasan ingin mengetahui cara efektif untuk membuat Galuh menerima cintanya. Bobon, meskipun skeptis, tetap ikut serta dalam upaya ini dengan penuh semangat.
Di rumah Raka, suasana semakin tegang. Para pendukungnya datang untuk memberikan dukungan moral, namun Raka justru mengusir mereka dengan nada keras. Namun, kehadiran Galuh secara tiba-tiba membawa angin segar. Dengan yel-yel dukungan yang penuh gairah, Galuh memberikan semangat baru bagi Raka untuk kembali mempertimbangkan keputusannya.
Drama ini terus berkembang, menciptakan banyak spekulasi tentang nasib masa depan Desa Cinada dan hubungan antarpersona utama.
Dari sudut pandang seorang penulis, cerita ini mengajarkan kita pentingnya kontrol emosi dan pengambilan keputusan yang matang dalam situasi sulit. Terkadang, dorongan impulsif seperti cemburu atau ketakutan dapat menghalangi potensi besar seseorang. Selain itu, nilai-nilai persahabatan dan dukungan komunitas juga menjadi elemen penting dalam menjalani tantangan hidup. Bagaimana Raka akan melanjutkan perjalanan hidupnya tentu akan menjadi pembelajaran berharga bagi semua orang.