Kehadiran tokoh-tokoh internasional dalam struktur penasehat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menandai langkah strategis pemerintah untuk memperluas jangkauan global. Menurut Dony Oskaria, Kepala Pelaksana Bidang Operasional BPI Danantara, sejumlah profesional berpengalaman di bidang investasi dan manajemen risiko akan membantu mengoptimalkan tata kelola investasi pemerintah. Meski belum disebutkan secara spesifik, nama-nama ini akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pemilihan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai anggota Dewan Pengawas BPI Danantara menjadi sorotan. Menurut Muliaman Hadad, Wakil Ketua Dewan Pengawas, bergabungnya Blair bertujuan untuk meningkatkan eksposur internasional terhadap badan investasi ini. Blair, yang menjabat dari tahun 1997 hingga 2007, dipercaya dapat membawa perspektif global ke dalam pengambilan keputusan di BPI Danantara. Selain Blair, Ray Dalio, pendiri Hedge Fund terbesar dunia Bridgewater Associates, juga ditunjuk untuk mendukung pengembangan investasi di Indonesia.
Kolaborasi dengan tokoh-tokoh internasional ini tidak hanya memperkuat posisi BPI Danantara di panggung global, tetapi juga menciptakan peluang bagi Indonesia untuk menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan investasi. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kerjasama internasional yang efektif.