Pergerakan pasar saham di wilayah Asia pada hari Selasa terlihat stagnan akibat evaluasi investor terhadap perkembangan perdagangan antara AS dan negara-negara Asia-Pasifik. Selain itu, mata uang regional menguat seiring penurunan dolar AS. Negosiasi perdagangan menjadi sorotan dengan kemungkinan pencapaian kesepakatan dalam waktu dekat. Di sisi lain, kontrak berjangka saham AS juga cenderung datar saat menunggu hasil pertemuan Federal Reserve yang akan memutuskan kebijakan moneter.
Situasi perdagangan global membaik dengan adanya indikasi kemajuan signifikan dalam pembicaraan antara AS dan beberapa mitra dagangnya di kawasan Asia-Pasifik. India telah menawarkan tarif nol untuk produk-produk tertentu sebagai bentuk rekonsiliasi, sedangkan Malaysia melaporkan bahwa AS bersedia untuk melanjutkan diskusi lebih lanjut tentang pemangkasan tarif. Hal ini mencerminkan pendekatan yang lebih damai dari kedua belah pihak untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan.
Di Amerika Serikat, pernyataan oleh pejabat tinggi pemerintahan menunjukkan bahwa kesepakatan perdagangan mungkin dapat dicapai minggu ini. Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia membuka perdagangan dengan kenaikan tipis, sementara saham Tiongkok kembali aktif setelah liburan panjang. Fokus juga tertuju pada rilis PMI Jasa Caixin bulan April yang diharapkan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi nonmanufaktur Tiongkok. Secara keseluruhan, sentimen pasar didorong oleh harapan penyelesaian perdagangan yang lebih positif serta tanda-tanda pemulihan di sektor-sektor utama.
Kontrak berjangka saham AS tampak stabil karena investor menunggu hasil pertemuan dua hari Federal Reserve. Pertemuan ini menjadi yang pertama sejak pengumuman tarif "timbal balik" oleh Presiden Trump pada awal April. Meskipun peluang penurunan suku bunga tetap rendah, pasar tetap waspada terhadap langkah-langkah kebijakan yang mungkin diambil bank sentral AS. Penilaian tersebut akan berdampak besar pada arah pasar global di masa mendatang.
Pada sesi sebelumnya di Amerika Serikat, indeks utama seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite turun signifikan karena investor memantau perkembangan terbaru dalam isu perdagangan. Dow Jones Industrial Average juga mencatatkan penurunan meski masih berhasil meraih kenaikan berturut-turut selama sembilan hari, yang merupakan rekor terpanjang sejak tahun 2004. Dengan pertemuan Federal Reserve yang dimulai hari Selasa, semua pihak menyadari bahwa keputusan suku bunga Rabu nanti akan menjadi faktor penting yang memengaruhi dinamika pasar. Kontrak berjangka dana Fed menunjukkan ekspektasi rendah terhadap penyesuaian suku bunga, namun potensi dampak jangka panjang dari kebijakan tersebut tetap menjadi perhatian utama para pelaku pasar.