Di tengah upaya pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara) telah diluncurkan dengan struktur organisasi yang berlapis. CEO BPI Danantara Rosan P. Roeslani menekankan pentingnya tata kelola yang baik dalam menjalankan perusahaan ini. Dengan adanya Dewan Pengawas, Dewan Penasihat, Komite Audit, dan beberapa komite lainnya, diharapkan pengelolaan Danantara dapat berjalan dengan efektif dan bertanggung jawab. Rosan optimis bahwa kehadiran Danantara akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Indonesia, termasuk percepatan pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan transformasi Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi.
Dalam suasana yang penuh harapan, pada hari Senin (24/2/2024), di Istana Merdeka, Jakarta, peluncuran BPI Danantara ditandai dengan penandatanganan sejumlah regulasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Struktur organisasi yang kompleks dirancang untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan investasi. Selain Dewan Pengawas dan Dewan Penasihat, ada juga Komite Pengawasan, Komite Audit, Komite Investasi, dan Komite Etika. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh Danantara dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
Rosan P. Roeslani, sebagai CEO BPI Danantara, menegaskan bahwa struktur ini tidak hanya mencerminkan dedikasi terhadap integritas tetapi juga ambisi untuk mengubah lanskap ekonomi Indonesia. Ia percaya bahwa dengan dukungan dari seluruh stakeholder, Danantara akan mampu membawa perubahan positif yang signifikan bagi negara. Menurut Rosan, melalui kerja keras dan niat baik, Danantara berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%, sebagaimana ditargetkan oleh pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan bahwa Rosan Perkasa Roeslani akan menjabat sebagai CEO Danantara Indonesia. Sementara itu, posisi CIO dan COO akan diisi oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria masing-masing. Untuk dewan pengawas, Erick Thohir akan menjabat sebagai ketua, dan Muliaman D. Hadad sebagai wakil ketua.
Dengan struktur organisasi yang solid ini, diharapkan Danantara dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, membuka lebih banyak peluang investasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Sebagai penutup, peluncuran BPI Danantara menandai langkah maju yang penting bagi Indonesia. Ini bukan hanya tentang membangun institusi baru, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi generasi mendatang. Dengan pendekatan yang berfokus pada transparansi dan akuntabilitas, Danantara siap menjadi motor penggerak perubahan ekonomi yang positif bagi Indonesia.