Di wilayah Banten, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pandeglang berhasil menangkap sekelompok pencuri kendaraan bermotor yang terdiri dari lima individu. Dua di antaranya merupakan anggota ormas GRIB Jaya, yang memiliki catatan keluar masuk penjara hingga empat kali. Operasi ini menghasilkan penyitaan sebelas motor dan satu mobil bak terbuka. Penangkapan ini dilakukan setelah pengembangan informasi dari tiga pelaku lainnya, dengan modus operandi merusak rumah korban serta kunci kontak kendaraan.

Penangkapan para pelaku berawal dari investigasi polisi terhadap laporan pencurian kendaraan bermotor. Lima tersangka yang ditangkap yakni OD, AG, AA, AF, dan IW. Dua di antaranya, AF dan IW, adalah anggota organisasi masyarakat GRIB Jaya Kabupaten Pandeglang. Kapolres Pandeglang AKBP Dhyno Indra Setiady menjelaskan bahwa dua pelaku tersebut ditangkap setelah polisi melakukan pengembangan informasi dari tiga pelaku lainnya. Pelaku menggunakan metode ilegal seperti merusak rumah korban dan memutus kunci kontak kendaraan untuk melancarkan aksinya.

AF, salah satu tersangka yang juga anggota GRIB Jaya, mengakui telah melakukan pencurian kendaraan di lebih dari 30 tempat kejadian perkara (TKP). Ia menjual hasil curiannya seharga Rp2,7 juta per unit. Selain itu, dia mengungkapkan bahwa dirinya baru aktif sebagai anggota GRIB Jaya selama tujuh bulan. Namun, rekam jejaknya cukup buruk, karena sudah empat kali keluar masuk penjara atas kasus serupa.

Aksi mereka akhirnya berakhir setelah polisi berhasil menyita barang bukti berupa sebelas motor dan satu mobil bak terbuka dari tangan mereka. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 dan 480 KUHP, yang ancaman hukuman maksimalnya mencapai tujuh tahun penjara. Kasus ini menjadi perhatian khusus karena adanya keterlibatan anggota ormas dalam aktivitas kriminal tersebut.

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pemberantasan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. Langkah-langkah yang diambil oleh pihak kepolisian membuktikan komitmen mereka untuk memberantas segala bentuk kejahatan di wilayah Pandeglang, termasuk mengidentifikasi keterlibatan ormas dalam kegiatan ilegal. Keberhasilan operasi ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku potensial lainnya.