Pasar
Penemuan Berlian Raksasa yang Tidak Membawa Kebahagiaan
2025-03-01

Pada tahun 1965, seorang warga desa di Kalimantan Selatan bernama Mat Sam menemukan berlian raksasa bersama empat rekannya. Temuan ini mendatangkan kegembiraan awal, namun akhirnya membawa penderitaan bagi Mat Sam dan keluarganya. Berlian tersebut dinilai sangat mahal, tetapi Mat Sam tidak mendapatkan manfaat apa pun dari penemuannya. Pemerintah mengambil alih berlian dengan janji-janji yang tak terpenuhi, meninggalkan Mat Sam dalam kemiskinan.

Kisah Penemuan Berlian 166,75 Karat di Kalimantan Selatan

Pada hari Kamis, 26 Agustus 1965, di kawasan Kampung Cempaka, Kalimantan Selatan, Mat Sam dan empat temannya sedang bekerja mencari berlian seperti biasanya. Di tengah pencarian, mereka menemukan sebuah batu berwarna biru kemerahan yang sangat besar dan bersih. Batu ini ternyata adalah berlian raksasa seberat 166,75 karat, salah satu penemuan berlian terbesar dalam sejarah Indonesia.

Berita tentang penemuan ini cepat menyebar, menarik perhatian masyarakat setempat dan pemerintah. Berlian tersebut diperkirakan bernilai puluhan miliar rupiah, hampir sebanding dengan 'Koh-i-Noor', berlian India yang menghiasi mahkota Kerajaan Inggris. Namun, kegembiraan ini tidak bertahan lama. Pemerintah mengambil alih berlian tersebut, dengan dalih akan digunakan untuk pembangunan daerah dan pengembangan teknologi pertambangan.

Mat Sam dan rekan-rekannya hanya diberi janji-janji palsu, termasuk perjalanan ibadah haji gratis. Namun, dua tahun berlalu tanpa adanya tanda-tanda realisasi janji tersebut. Para penemu hidup dalam kemiskinan, sementara berlian yang mereka temukan bernilai fantastis—setara dengan Rp3,5 miliar pada masa itu atau sekitar Rp15,22 triliun jika dikonversikan ke nilai saat ini.

Akhirnya, Mat Sam dan teman-temannya meminta keadilan melalui kuasa hukum, yang menyampaikan permohonan kepada Presidium Kabinet Ampera. Namun, tidak ada catatan lanjutan tentang apakah permintaan ini diproses atau tidak.

Dari perspektif seorang jurnalis, kisah ini mengajarkan bahwa penemuan harta karun belum tentu membawa kebahagiaan. Seringkali, nasib seseorang bisa berubah drastis karena faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Kisah Mat Sam juga mengingatkan kita tentang pentingnya keadilan dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam. Setiap individu harus mendapatkan haknya atas penemuannya, bukan hanya menjadi korban sistem yang tidak adil.

more stories
See more