Pengelolaan baru di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) telah resmi dicanangkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 16 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan perubahan struktural terhadap jajaran direksi dan komisaris bank.
Perubahan kepemimpinan ini menjadi fokus utama dalam rapat yang berlangsung hari Rabu tersebut. Salah satu keputusan penting adalah penggantian posisi Direktur Utama setelah Yuddy Renaldy dipecat karena terkait kasus korupsi dana iklan yang merugikan negara sebesar Rp222 miliar. Sebagai tindak lanjut, Yusuf Saadudin yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel BJB kini secara resmi mendapatkan amanah untuk memimpin bank tersebut. Selain itu, susunan Dewan Komisaris juga mengalami pergantian dengan beberapa nama baru yang bergabung.
Keberadaan tokoh publik seperti Wowiek Prasantyo alias Mardigu, yang diangkat sebagai Komisaris Utama Independen, menambah warna dalam susunan kepemimpinan baru ini. Mardigu, yang dikenal luas karena analisis geopolitiknya, merupakan seorang pengusaha sukses dengan kepemilikan di lebih dari 30 perusahaan di Indonesia. Sementara itu, Helmy Yahya, figur populer di dunia hiburan, juga dilibatkan sebagai Komisaris Independen. Semua pengangkatan ini akan berlaku setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui proses penilaian kemampuan dan kepatutan.
Perubahan ini mencerminkan upaya serius untuk memperbarui sistem pengelolaan dan meningkatkan transparansi dalam operasional bank. Dengan susunan pengurus yang lebih segar dan diversifikasi latar belakang anggota, diharapkan Bank BJB dapat menjalankan misinya dengan lebih efektif serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi daerah Jawa Barat dan Banten.