Periode suci seperti Ramadan dan Idul Fitri memberikan dampak positif terhadap sektor multifinance, khususnya pembiayaan kendaraan bermotor. Masyarakat cenderung memilih untuk mengambil kredit mobil baru sebagai persiapan mudik lebaran. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan piutang pembiayaan meningkat hingga 12,17% pada Maret 2024. Sektor ini tumbuh berkat peningkatan pembiayaan investasi dan modal kerja yang mencapai 13,05% dan 11,62% masing-masing.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menekankan pentingnya menjaga prinsip kehati-hatian dalam melakukan pembiayaan agar tidak diikuti dengan kenaikan risiko kredit. Rasio kredit macet atau Non-Performing Financing (NPF) nett dan gross di sektor multifinance pada periode tersebut tercatat sebesar 0,7% dan 2,45%. Historisnya, minat masyarakat dalam memiliki kendaraan baru dan mendapatkan dana tambahan meningkat selama Ramadan. Hal ini didorong oleh peningkatan mobilitas dan konsumsi masyarakat.
Momen Ramadan dan Lebaran menjadi kesempatan emas bagi perusahaan pembiayaan untuk mengoptimalkan layanan mereka. Mandiri Utama Finance (MUF) melihat adanya peningkatan total pembiayaan hingga Rp 2 triliun pada Maret 2024, naik 20% dibandingkan bulan sebelumnya. Adira Finance juga optimis dengan peluang ini dan telah menyediakan berbagai program promosi serta fasilitas pembiayaan yang kompetitif. Dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, kedua perusahaan berharap dapat mempertahankan kinerja yang sehat dan berkelanjutan.
Keberhasilan sektor multifinance dalam memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran menunjukkan bahwa inovasi dan pelayanan yang tepat dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif. Ini bukan hanya tentang mencapai target bisnis, tetapi juga tentang mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat yang lebih luas. Dengan pendekatan yang hati-hati dan responsif, sektor multifinance dapat terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia.