Pergerakan signifikan terjadi pada saham perusahaan tambang batu bara di Indonesia. Pada hari Selasa, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat kenaikan signifikan hingga menutup perdagangan dengan hasil yang mengesankan. Harga saham meningkat sebesar 12%, mencapai Rp 112 per saham. Rentang harga selama sesi tersebut berkisar antara Rp 104 hingga Rp 112 per saham, dengan volume transaksi yang cukup besar.

Kinerja positif ini didukung oleh beberapa faktor makroekonomi dan kebijakan internasional. Salah satu pengaruh utama adalah kebijakan baru terkait tarif royalti untuk perusahaan pemegang Izin Usaha Penambangan Khusus (IUPK). Selain itu, langkah-langkah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mendukung industri batu bara juga memperkuat sentimen pasar. Pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir turut memberikan dorongan bagi sektor pertambangan, termasuk BUMI. Volume transaksi yang tinggi menunjukkan minat investor terhadap potensi pertumbuhan perusahaan ini.

Pencapaian BUMI tidak hanya tercermin dari performa sahamnya di pasar modal. Dari sisi operasional, perusahaan berhasil membukukan laba bersih yang signifikan pada tahun lalu. Secara konsolidasi, BUMI mencatatkan laba bersih sebesar US$ 170,9 juta pada tahun 2024, naik sebesar 45,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba periode tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk tumbuh lebih dari lima kali lipat, mencapai US$ 67,5 juta. Efisiensi biaya menjadi salah satu pendorong utama kenaikan ini, dengan penurunan beban pokok pendapatan yang mencolok.

Hasil ini menunjukkan bahwa strategi manajemen perusahaan telah memberikan dampak positif secara langsung. Dorongan efisiensi dan peningkatan margin laba menunjukkan bahwa BUMI mampu beradaptasi dengan tantangan global dan tetap menjaga daya saing di pasar internasional. Kinerja ini memberikan harapan besar bagi para pemangku kepentingan, baik dari segi investasi maupun kontribusi terhadap perekonomian nasional. Dengan langkah-langkah yang tepat, perusahaan dapat terus memperkuat posisinya sebagai pelaku utama di sektor pertambangan batu bara.