Berita
Pentas Suara Perempuan dalam Peringatan Hari Kartini
2025-04-21

Dalam perayaan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Ketua Umum Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo menyoroti pentingnya perempuan berani bersuara terhadap kekerasan seksual. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). Liliana meminta kaum hawa untuk tidak lagi terdiam saat mengalami atau menyaksikan tindak kekerasan seksual. Menurutnya, suara korban dapat membantu menyelamatkan diri sendiri serta memberikan inspirasi kepada orang lain yang masih takut atau trauma untuk berbicara.

Suara Kekuatan Perempuan dalam Momen Bersejarah

Di tengah suasana penuh semangat dalam rangkaian acara Hari Kartini, Liliana Tanoesoedibjo memimpin panggilan bagi seluruh perempuan Indonesia untuk bangkit dan tidak lagi menjadi korban dalam diam. Acara tersebut digelar di markas besar Partai Perindo, tepatnya di pusat ibu kota negara, Jakarta. Liliana menegaskan bahwa berbicara adalah cara terbaik untuk melawan ketidakadilan, terutama dalam konteks pelecehan atau kekerasan seksual. Ia juga menyampaikan bahwa dengan berbagi pengalaman, para korban tidak hanya menyelamatkan dirinya sendiri tetapi juga mampu memberikan kekuatan kepada mereka yang belum siap untuk bercerita.

Berkaitan dengan momen bersejarah ini, Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April sebagai bentuk penghormatan kepada Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh emansipasi wanita dari Jepara, Jawa Tengah. Lahir pada tahun 1879, meskipun berasal dari keluarga bangsawan, Kartini dikenal karena perjuangannya yang luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan di masa-masa sulit. Keberanian Kartini dalam menantang tradisi dan norma masyarakat telah membuka pintu bagi generasi-generasi perempuan Indonesia untuk meraih kesetaraan gender.

Dari perspektif seorang jurnalis, pesan Liliana menginspirasi kita untuk memandang momentum Hari Kartini bukan hanya sebagai hari penghormatan, tetapi juga sebagai ajang refleksi atas perjuangan perempuan modern. Pentingnya suara korban kekerasan seksual harus dijadikan isu prioritas dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Melalui keberanian untuk berbicara, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih aman bagi kaum hawa.

more stories
See more