Pasar
Penundaan Tarif Impor oleh Trump Picu Lonjakan di Wall Street
2025-04-10

Pemimpin Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pengumuman penting dengan menunda penerapan tarif impor yang lebih tinggi kepada sejumlah negara. Pengumuman ini menghasilkan dampak besar terhadap pasar saham AS, yang mengalami reli signifikan. Awalnya, Trump merencanakan peningkatan tarif hingga 50% untuk beberapa negara yang dianggap memiliki surplus perdagangan tidak adil terhadap AS. Namun, keputusan tersebut ditunda selama 90 hari, meskipun China tetap dikenai tarif tambahan hingga 125%. Pernyataan Trump juga memicu lonjakan saham perusahaan miliknya sendiri, Trump Media & Technology Group Corp, yang melonjak hingga 19%. Selain itu, Trump menggunakan platform sosialnya untuk memberi sinyal kepada investor bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi.

Tarif Impor Ditunda, Pasar Saham AS Meroket

Dalam atmosfer penuh ketegangan akibat ancaman tarif perdagangan, Presiden Donald Trump mengambil langkah strategis dengan menunda kenaikan tarif impor terhadap beberapa negara. Keputusan ini diumumkan pada awal bulan April di Gedung Putih, setelah sebelumnya ia merencanakan tarif dasar sebesar 10% dan kenaikan hingga 50% bagi negara-negara dengan surplus perdagangan yang dianggap tidak adil terhadap AS. Meski demikian, China menjadi pengecualian karena tetap dikenai tarif hingga 125%. Penundaan ini menciptakan respons positif dari pasar saham AS, dengan indeks S&P 500 mencatat kenaikan sebesar 9,52%, salah satu reli terbesar dalam sejarah pasca-Perang Dunia II.

Pada kesempatan yang sama, Trump juga aktif di platform media sosial Truth Social, di mana ia memberikan sinyal kepada para investor bahwa ini adalah waktu yang ideal untuk membeli saham. Dengan unggahan bertuliskan "THIS IS A GREAT TIME TO BUY!!!", Trump memengaruhi pasar secara langsung. Hal ini tercermin dari kenaikan saham Trump Media & Technology Group Corp sebesar 19%. David Wagner dari Aptus Capital Advisors LLC menyebut tindakan Trump sebagai sesuatu yang tidak biasa namun efektif dalam mengubah aturan partisipasi di pasar saham.

Dari sudut pandang ekonomi global, langkah ini menunjukkan fleksibilitas Trump dalam politik perdagangan. Negosiasi dengan negara-negara lain akan menjadi fokus utama dalam periode penundaan ini, meskipun rincian lebih lanjut belum diumumkan.

Wall Street merespons positif dengan reli historis, termasuk Dow Jones Industrial Average yang naik 7,87%, dan Nasdaq Composite yang mencatat kenaikan harian terbesar sejak Januari 2001.

Sebagai hasil dari intervensi langsung Trump, volume perdagangan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah Wall Street, dengan sekitar 30 miliar saham diperdagangkan dalam satu hari.

Di sisi lain, pengumuman ini juga memperlihatkan bagaimana kebijakan perdagangan dapat mempengaruhi pasar finansial secara mendadak. Investor mulai mengikuti komentar-komentar Trump dengan lebih serius sebagai indikator potensial untuk mengambil keputusan investasi.

Presiden Trump menyampaikan keyakinannya bahwa dirinya adalah pemimpin unik yang mampu melakukan hal-hal luar biasa demi kepentingan bangsanya. Ia menekankan pentingnya fleksibilitas dalam kebijakan perdagangan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Sebagai penutup, Trump menyampaikan pesan optimisme kepada publik bahwa AS akan menjadi lebih kuat dan sukses dalam masa depan.

Dari perspektif jurnalistik, fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh presiden terhadap pasar keuangan. Tindakan Trump mengajarkan kita tentang pentingnya fleksibilitas dalam kebijakan perdagangan internasional. Di samping itu, penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi langsung kepada publik membuktikan bahwa cara baru dalam berpolitik telah tumbuh subur. Bagi investor, langkah-langkah Trump menjadi pelajaran penting bahwa dalam dunia modern, kebijakan pemerintah dapat secara dramatis memengaruhi pasar saham hanya dalam hitungan jam.

more stories
See more