Peningkatan signifikan terjadi pada kinerja Bank Rakyat Indonesia (BRi) dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Pencapaian ini menunjukkan peran strategis digitalisasi dalam mendukung pertumbuhan bisnis bank. Seiring dengan peningkatan pengguna aplikasi digitalnya, BRImo, transaksi keuangan masyarakat semakin dipermudah melalui teknologi modern. Jumlah akun aktif BRImo mencapai lebih dari 40 juta, meningkat hampir 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, jumlah transaksi juga mengalami lonjakan hingga mencapai lebih dari satu miliar kali dengan total nilai transaksi melebihi Rp 1.599 triliun.

Keberhasilan BRi tidak hanya berfokus pada layanan digital saja, namun juga pada pengelolaan dana pihak ketiga (DPK). Dana yang terkumpul selama kuartal pertama mencapai lebih dari Rp 1.421 triliun, di mana sebagian besar merupakan dana murah seperti rekening tabungan dan giro. Direktur Network & Retail Funding menyampaikan bahwa rasio CASA BRi naik menjadi 65,77%, menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap produk perbankan BRi. Selain itu, infrastruktur pembayaran seperti merchant QRIS dan mesin EDC juga turut memperkuat ekosistem digital bank tersebut.

Kuatnya likuiditas BRi menjadi modal penting untuk terus berkembang di masa depan. Dengan rasio simpanan terhadap kredit (LDR) sebesar 86,03% dan rasio permodalan (CAR) mencapai 24,03%, bank ini masih memiliki ruang untuk menyalurkan kredit secara sehat dan berkelanjutan. Direktur Finance & Strategy menegaskan bahwa aset BRi mencapai lebih dari Rp 2.098 triliun, dengan kontribusi utama berasal dari pembiayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sektor UMKM sendiri memberikan kontribusi sebesar 81,97% dari total kredit yang disalurkan.

Digitalisasi dan pengelolaan keuangan yang baik telah membawa BRi ke arah yang lebih cerah. Transformasi ini bukan hanya tentang angka-angka, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang luas dengan memberdayakan UMKM melalui akses permodalan yang mudah. Dengan langkah-langkah inovatif, BRi membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.