Perayaan Paskah tahun ini di Gereja Katedral Jakarta membawa pesan penting tentang kepedulian sosial. Dengan tema 'Kepedulian Lebih kepada Saudara yang Lemah dan Miskin', perayaan ini mengajak umat untuk memperhatikan mereka yang hidup dalam kesulitan. Romo Adi Prasojo menekankan bahwa semangat Kristus yang bangkit harus menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk menyebarkan harapan di tengah masyarakat yang masih menghadapi berbagai tantangan seperti korupsi, kemiskinan, dan ketidakadilan.
Romo juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas agama dan sektor dalam menciptakan kebaikan bersama. Melalui kerjasama ini, umat Katolik diharapkan dapat berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Gelaran misa malam Paskah kali ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga ajang refleksi mendalam tentang tanggung jawab sosial. Tema yang dipilih oleh Sekjen Keuskupan Agung Jakarta, Romo Adi Prasojo, menyoroti pentingnya peduli terhadap kelompok rentan seperti kaum difabel dan masyarakat miskin. Pesan ini bertujuan agar setiap individu merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata kepada sesama.
Dalam sambutannya, Romo Adi menjelaskan bahwa perayaan Paskah tidak hanya melambangkan kemenangan atas dosa dan kematian, tetapi juga menjadi panggilan bagi semua umat untuk menjadi pelopor harapan di tengah masyarakat. Ia menyoroti realitas sosial yang masih dihadapi bangsa Indonesia saat ini, termasuk korupsi, kemiskinan, dan PHK massal di berbagai daerah. Oleh karena itu, setiap umat dianjurkan untuk aktif berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan komunitas. Hal ini dilakukan dengan cara mengedepankan nilai-nilai kasih sayang dan solidaritas yang diajarkan oleh Yesus Kristus.
Tema perayaan Paskah tahun ini juga menyoroti pentingnya sinergi antaragama dan lintas sektor dalam menciptakan perubahan sosial yang berarti. Menurut Romo Adi, kolaborasi tersebut merupakan fondasi kuat untuk membangun masyarakat yang inklusif dan adil. Umat Katolik khususnya diimbau untuk bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat demi mencapai cita-cita kemerdekaan yang lebih substansial.
Lebih lanjut, Romo Adi menekankan bahwa keberhasilan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik tidak bisa dicapai secara individual. Dibutuhkan komitmen kolektif dari semua pihak, baik dari kalangan agama maupun non-agama. Kerjasama ini akan memastikan bahwa setiap inisiatif yang dilakukan memiliki dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan bersama. Dengan demikian, perayaan Paskah bukan hanya momen spiritual bagi umat Katolik, tetapi juga menjadi momentum penting bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam visi yang sama: menciptakan dunia yang lebih adil dan damai.