Pada awal tahun 2025, Bank Kalteng menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga likuiditas dan memperluas penyaluran kredit. Plt Direktur Utama Bank Kalteng menekankan bahwa kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan dan suku bunga tinggi menjadi hambatan utama. Namun, bank ini tetap berkomitmen untuk memastikan keamanan aliran pendanaan melalui pengelolaan dana pemerintah daerah dan memperluas kredit kepada sektor lain. Momentum Ramadan dan Lebaran juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis.
Bank Kalteng mengadopsi strategi proaktif untuk mengatasi tantangan likuiditas di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang masih tinggi, persaingan untuk mendapatkan likuiditas semakin ketat. Untuk menghadapi situasi ini, Bank Kalteng fokus pada pengelolaan dana pemerintah daerah dengan cara yang aman dan efisien, sambil terus memperluas penyaluran kredit.
Dalam mengelola likuiditas, Bank Kalteng menerapkan pendekatan yang hati-hati namun agresif. Mereka berusaha mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas dan pertumbuhan kredit. Pengelolaan dana pemerintah daerah menjadi prioritas utama karena sumber ini memberikan stabilitas finansial. Selain itu, bank ini juga mencari peluang baru dalam sektor UMKM dan kredit sindikasi. Dengan demikian, Bank Kalteng dapat memenuhi kebutuhan likuiditas sambil memperluas basis kreditnya.
Momentum Ramadan dan Lebaran ditargetkan sebagai faktor pendorong pertumbuhan bisnis Bank Kalteng. Bank ini berfokus pada sektor konsumtif yang didukung oleh ekosistem pemerintah daerah. Selain itu, Bank Kalteng juga mengincar sektor-sektor lain seperti UMKM dan kredit sindikasi untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.
Ekosistem pemerintah daerah menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan kredit konsumtif. Bank Kalteng melihat peluang besar dalam sektor ini karena adanya dukungan dari pemerintah daerah. Selain itu, bank ini juga berupaya memperkuat hubungan dengan UMKM untuk memperluas cakupan layanan. Dengan adanya momentum religius seperti Ramadan dan Lebaran, daya beli masyarakat diprediksi akan meningkat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis secara signifikan. Bank Kalteng optimis bahwa langkah-langkah ini akan membantu mereka mencapai target pertumbuhan di awal tahun 2025.