Pasar
Rupiah Menguat Pasca Kebijakan BI yang Menahan Suku Bunga
2025-04-24

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,75%, sebuah langkah yang memberikan dampak positif terhadap penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dengan kebijakan ini, BI berharap stabilitas ekonomi nasional dapat terjaga sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Indeks dolar AS juga mengalami penurunan, menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi mata uang Indonesia.

Pertimbangan Kebijakan BI dalam Menahan Suku Bunga

Gubernur BI menjelaskan bahwa keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada rapat bulan April ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Salah satunya adalah evaluasi terhadap stabilitas nilai tukar dan prospek inflasi. Meskipun saat ini tidak ada perubahan suku bunga, ruang untuk penurunan masih menjadi fokus observasi oleh bank sentral.

Keputusan tersebut dibuat setelah melihat perkembangan ekonomi global dan domestik. BI tetap waspada terhadap dinamika pasar internasional yang bisa mempengaruhi fluktuasi rupiah. Sejak Januari 2025, ketika terakhir kali melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, BI telah memilih strategi konservatif dengan menahan tingkat suku bunga selama tiga bulan berturut-turut. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Dampak Kebijakan BI terhadap Nilai Tukar Rupiah

Kebijakan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan telah membawa dampak signifikan terhadap penguatan rupiah. Pada perdagangan Kamis pagi, kurs rupiah tercatat menguat hingga 0,06% terhadap dolar AS. Ini menunjukkan bahwa langkah BI cukup efektif dalam menciptakan stabilitas pasar valuta asing.

Penguatan rupiah juga didukung oleh pelemahan indeks dolar AS yang turun 0,27%. Situasi ini menciptakan peluang bagi investor untuk lebih percaya diri dalam bertransaksi menggunakan rupiah. Dengan sikap BI yang konsisten dalam menjaga stabilitas ekonomi, harapan akan stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka waktu tertentu semakin besar. Selain itu, kebijakan ini diyakini akan memperbaiki daya saing produk domestik dan meningkatkan daya beli konsumen.

more stories
See more