Pernyataan provokatif seorang produser televisi Israel, Elad Barashi, telah menarik perhatian internasional karena meminta penggunaan metode ekstrem terhadap warga Palestina di Gaza. Dalam unggahannya di platform X, Barashi mengusulkan solusi drastis yang mirip dengan kejahatan Holocaust masa lalu. Pernyataan ini mendapat kritik tajam dari kelompok hak asasi manusia dan organisasi advokasi Palestina, yang melihatnya sebagai dorongan genosida terang-terangan.
Sebagai salah satu tokoh media Israel, Elad Barashi membuat pernyataan kontroversial pada bulan Februari, yang baru-baru ini menjadi sorotan luas di internet. Dia menyuarakan ide untuk menerapkan metode brutal seperti gas beracun atau transportasi massal dalam rangka "menyelesaikan" konflik Gaza. Kata-katanya mencerminkan retorika yang semakin tidak manusiawi dalam narasi tentang konflik wilayah tersebut.
Barashi lebih jauh menyangkal adanya "korban tak bersalah" di Gaza, sambil mengecam siapa pun yang ingin memberikan mereka jalur evakuasi ke negara-negara tetangga atau Eropa. Pendekatan ini dilihat oleh banyak pihak sebagai bentuk dehumanisasi terhadap rakyat Gaza, yang saat ini tengah dilanda krisis kemanusiaan akibat blokade dan pertempuran intensif.
Kelompok hak asasi manusia serta organisasi advokasi Palestina menyebut pernyataan Barashi sebagai ajakan langsung untuk melakukan genosida. Mereka menyoroti bahwa gagasan serupa pernah digunakan selama rezim Nazi Jerman, termasuk penggunaan kamar gas dan kereta deportasi. Dengan situasi di Gaza yang semakin memburuk, komentar ini memperkeruh suasana dan meningkatkan ketegangan global.
Pengungkapan Barashi menggambarkan bagaimana retorika agresif dapat memperburuk konflik yang sudah kompleks. Di tengah krisis yang berkepanjangan, penting bagi semua pihak untuk mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan dialog damai sebagai cara menuju perdamaian abadi di wilayah tersebut.