Pasar
Starbucks Melakukan Penyesuaian Besar-besaran untuk Masa Depan yang Lebih Efisien
2025-02-25

Pemangkasan karyawan dan restrukturisasi menjadi langkah strategis bagi Starbucks untuk menyederhanakan operasional. CEO baru, Brian Niccol, memimpin perubahan ini dengan tujuan menghilangkan birokrasi berlebihan dan mendukung pertumbuhan perusahaan. Langkah ini mencakup pemutusan hubungan kerja terhadap 1.100 karyawan korporat dan pembatalan rekrutmen ratusan posisi kosong. Perusahaan juga berencana meningkatkan pengalaman pelanggan melalui layanan yang lebih cepat dan aplikasi pemesanan yang ditingkatkan.

Langkah-langkah Strategis untuk Efisiensi dan Pertumbuhan

Brian Niccol, CEO Starbucks, merancang serangkaian tindakan untuk memperkuat struktur perusahaan dan mengejar efisiensi. Pemangkasan karyawan korporat dan penundaan rekrutmen merupakan bagian dari upaya tersebut. Tujuannya adalah untuk mengurangi kompleksitas internal dan mendukung fokus pada inovasi dan pengembangan produk. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih responsif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan konsumen.

Niccol menegaskan bahwa perubahan ini penting untuk memastikan Starbucks tetap kompetitif di masa depan. Selama beberapa kuartal terakhir, penjualan telah mengalami penurunan karena pergeseran preferensi pelanggan menuju opsi yang lebih ekonomis atau ketidakpuasan terhadap antrean panjang. Untuk mengatasi tantangan ini, Niccol berjanji akan menciptakan lingkungan kafe yang lebih nyaman, mempercepat layanan, serta memperbaiki sistem pemesanan digital. Ini semua bertujuan untuk membangun kembali kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Dampak dan Respons Terhadap Kebijakan Baru

Perusahaan telah memberikan jaminan bahwa PHK tidak akan mempengaruhi pekerja di sektor pemanggangan, manufaktur, pergudangan, dan distribusi, termasuk staf kafe. Ini menunjukkan bahwa fokus utama adalah pada efisiensi operasional korporat. Para karyawan yang terdampak akan menerima pesangon dan bantuan transisi, sementara mereka masih akan menerima gaji dan tunjangan hingga awal Mei 2025. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan dampak sosial dan ekonomi terhadap individu yang terkena dampak.

Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, Starbucks juga meminta karyawan hibrida untuk bekerja dari rumah selama seminggu. Selain itu, perusahaan berencana untuk mewajibkan sebagian besar karyawan korporat di Amerika Utara bekerja dari kantor pusat di Seattle atau Toronto. Hal ini menandai pergeseran signifikan dalam pola kerja, yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan kehadiran fisik di kantor. Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam tentang cara terbaik untuk memaksimalkan produktivitas dan koordinasi tim.

more stories
See more