Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton dan angkot di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menelan korban jiwa sebanyak 11 orang. Enam dari total korban tersebut berhasil diidentifikasi oleh tim medis Rumah Sakit Cokronegoro Purworejo bekerja sama dengan Inafis Polres Purworejo pada Rabu (7/5/2025). Proses identifikasi ini terhambat karena kondisi para korban yang mengalami luka parah akibat benturan keras. Namun, kerja sama antara pihak rumah sakit dan kepolisian memungkinkan pengidentifikasian keenam korban untuk kemudian diserahkan kepada keluarga mereka.
Pada sore hari di Kabupaten Purworejo, tepatnya di Jalan Kalijambe, Kecamatan Bener, sebuah tragedi besar terjadi. Sebuah truk tronton bersitegang dengan angkot, menyebabkan kematian mendadak bagi 11 penumpang. Kejadian itu berlangsung pada Rabu (7/5/2025) dan menjadi sorotan utama di wilayah tersebut.
Di tengah kesulitan dalam proses identifikasi, enam korban akhirnya dapat dipastikan identitasnya. Salah satu korban adalah sopir angkot, sementara lima lainnya merupakan guru dari SD ITQ As Syafi’iyah di Mendut, Magelang. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara di Purworejo ketika insiden fatal ini terjadi. Setelah identifikasi selesai dilakukan, jenazah para korban dikirim ke rumah duka masing-masing di Magelang. Siti Kurfatonah, salah satu korban, rencananya akan dimakamkan malam harinya di Borobudur, Magelang.
Kepala Seksi Medis RS Cokronegoro, Supadi, menjelaskan bahwa upaya maksimal telah dilakukan oleh tim medis dengan bantuan data dari keluarga korban dan catatan kepolisian. Semua korban yang tiba di rumah sakit pukul 13.00 WIB berhasil diidentifikasi sebelum matahari terbenam. Pemulasaraan jenazah selesai dilaksanakan pada pukul 19.30 WIB, sebelum seluruhnya diserahkan kepada Polres Purworejo untuk diantar ke tempat tinggal masing-masing.
Siti Kurfatonah, salah satu korban yang meninggal, memiliki keluarga yang berupaya menghubungi pihak rumah sakit begitu mendengar kabar kecelakaan. Ma’rifatul Mahbubah, seorang kerabat korban, mencatat bahwa komunikasi awal sulit dilakukan hingga akhirnya pada pukul 14.30 WIB konfirmasi dapat dilakukan. Keluarganya datang ke lokasi untuk mengambil alih proses pemakaman yang direncanakan malam hari itu juga.
Tragedi ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban dan warga lokal.
Dari perspektif jurnalis maupun pembaca, insiden ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya keselamatan berkendara dan perlunya infrastruktur transportasi yang lebih aman. Kecelakaan seperti ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga membekas dalam ingatan keluarga korban dan masyarakat luas. Peristiwa ini harus menjadi titik awal evaluasi sistematis terhadap aturan lalu lintas dan pengawasan kendaraan agar tragedi serupa tidak terulang.