Pada malam hari yang penuh semangat di BleuLive Theater, Fontainebleau, petinju tangguh asal Las Vegas, Mikaela Mayer, berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara dunia kelas welter WBO setelah mengalahkan Sandy Ryan. Dalam pertarungan 10 ronde yang sengit, Mayer menunjukkan dominasi dengan keputusan mutlak dari para juri. Statistik mencatat bahwa Mayer unggul dalam pukulan efektif dan strategi bertarungnya. Kemenangan ini tidak hanya memperkuat posisi Mayer di peringkat satu tinju wanita kelas welter tetapi juga membuka peluang bagi duel unifikasi melawan Lauren Price.

Perjalanan Menuju Kemenangan: Sorotan Pertandingan

Pada Sabtu malam (30/3/2025), atmosfer tegang namun penuh antusiasme memenuhi BleuLive Theater di Fontainebleau saat Mikaela Mayer berhadapan dengan Sandy Ryan. Sejak awal pertarungan, petinju berbakat asal Amerika itu menunjukkan niat kuat untuk mempertahankan mahkotanya. Dengan gerakan cekatan dan kombinasi pukulan hook yang tajam, Mayer langsung mengambil kendali atas pertarungan.

Dalam ronde ketiga, wasit memberikan peringatan kepada Ryan karena melakukan pukulan ilegal ke bagian belakang kepala lawannya. Namun, Mayer terus mempertahankan momentumnya hingga ronde keenam, di mana ia mendaratkan serangkaian pukulan uppercut dan kanan yang mengundang sorakan dari penonton. Meskipun Ryan bangkit pada ronde kedelapan dan kesembilan, membuat luka di atas mata kiri Mayer, petinju tersebut tetap menjaga fokus dan mendominasi ronde terakhir dengan pukulan hook telak.

Tiga juri akhirnya sepakat memberikan kemenangan kepada Mayer dengan skor 98-92 oleh Max De Luca dan 97-93 oleh Benoit Roussel serta Steve Weisfeld. Setelah pertarungan, Mayer menyatakan bahwa keyakinannya dalam teknik hook telah menjadi kunci kemenangannya.

Dari perspektif seorang jurnalis, kemenangan ini menegaskan dedikasi Mayer dalam olahraga tinju. Ia bukan hanya petinju yang kuat secara fisik, tetapi juga cerdas dalam membaca gaya bertarung lawannya. Bagi pembaca, cerita ini menginspirasi tentang pentingnya ketahanan, strategi, dan mentalitas juara dalam meraih tujuan. Selain itu, harapan akan pertarungan unifikasi melawan Lauren Price menambah ekspektasi besar di masa depan divisi welter wanita. Dunia tinju kini menantikan langkah selanjutnya dari Mayer dalam sejarah karier yang gemilang.