Pada hari yang mendahului perayaan besar Idulfitri 1446 Hijriah, ibu kota Indonesia terlihat lebih tenang dari biasanya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, jalanan utama di Jakarta seperti Bundaran Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas), hingga koridor Sudirman-Thamrin menunjukkan aktivitas lalu lintas yang lancar tanpa adanya tanda-tanda kemacetan berarti. Warga tampaknya telah meninggalkan kota untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di daerah asal mereka.
Banyak rute yang biasanya ramai oleh kendaraan pribadi dan umum kini dapat ditempuh dengan cepat. Dari area Gunung Sahari hingga Tugu Tani, perjalanan hanya memakan waktu sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor, sebuah fenomena yang jarang terjadi selama hari-hari biasa. Salah satu driver ojek online bernama Teguh menyampaikan bahwa permintaan layanannya cenderung mengarah pada penumpang yang ingin menuju stasiun kereta api atau terminal bus. "Pesanan mulai berkurang karena banyak orang sudah pulang ke kampung halaman," ungkapnya Minggu (30/3/2025).
Di beberapa lokasi, seperti sekitar Gereja Katedral dekat Monas, masih terdapat sedikit peningkatan aktivitas akibat ibadah minggu yang dilakukan oleh umat Kristiani. Kendaraan parkir di pinggir jalan menjadi penyebab utama pengecualian kondisi lancarnya lalu lintas di wilayah tersebut. Cuaca cerah dan langit biru membawa suasana yang berbeda bagi mereka yang memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta selama libur panjang ini.
Momentum mudik Lebaran memberikan kesempatan emas bagi masyarakat untuk berkumpul kembali dengan keluarga besar setelah masa sibuk bekerja. Selain itu, momen ini juga mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kebersamaan dalam budaya Indonesia, di mana tradisi pulang kampung menjadi salah satu cara untuk mempererat ikatan sosial antar anggota keluarga serta komunitas lokal.