Pada hari Selasa, para anggota Komisi XI DPR RI mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sufmi Dasco bersama sejumlah anggota komisi bertemu dengan Direktur Utama BEI Iman Rachman. Pada sesi perdagangan sore, IHSG mengalami penurunan signifikan hingga 5%, meskipun kondisinya membaik dibandingkan sesi pagi yang mencapai penurunan hingga 6,12%. Kunjungan ini terjadi saat situasi pasar saham Indonesia sedang menghadapi tekanan besar.
Pada tanggal 18 Maret 2025, sekitar pukul 13.40 WIB, rombongan dari Komisi XI DPR RI dipimpin oleh Sufmi Dasco melakukan kunjungan resmi ke gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Dalam rombongan tersebut juga termasuk Ketua Komisi XI, Misbakhun, serta anggota lain seperti Mohamad Hekal, Wihadi Wiyanto, Putri Komarudin, dan Fauzi Amro. Mereka disambut hangat oleh pimpinan BEI, yaitu Direktur Utama Iman Rachman.
Dalam waktu yang sama, IHSG mengalami penurunan drastis selama sesi II perdagangan. Pada pukul 13.35 WIB, IHSG berada di level 6.148,1, turun sebesar 5%. Meski demikian, kinerja ini lebih baik jika dibandingkan dengan sesi perdagangan pertama yang menutup dengan penurunan 6,12%, menyebabkan trading halt atau penghentian sementara perdagangan. Saat pembukaan sesi II, data menunjukkan bahwa ada 650 saham yang turun, 65 saham naik, dan 242 saham tetap stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 11,45 triliun melibatkan lebih dari 17 miliar saham dalam ratusan ribu transaksi.
Dengan adanya kondisi ini, kunjungan Komisi XI diharapkan dapat memberikan solusi konkret untuk memperbaiki performa pasar modal nasional.
Berkaca pada situasi ini, sangatlah penting bagi regulator dan pelaku pasar untuk bekerja sama membangun kepercayaan investor. Dengan kebijakan yang tepat, diharapkan volatilitas pasar dapat dikendalikan sehingga stabilitas ekonomi nasional tetap terjaga. Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam menjembatani komunikasi antara legislatif dan institusi pasar modal guna mencari solusi terbaik bagi masa depan ekonomi Indonesia.