Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan langkah strategis guna memperkuat performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam diskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pengusaha besar, telah disepakati beberapa rekomendasi kebijakan yang diharapkan dapat mendorong kinerja pasar modal. Salah satu fokus utama adalah memberikan fleksibilitas lebih kepada perusahaan dalam melakukan pembelian saham sendiri atau buyback tanpa harus melalui rapat pemegang saham tahunan (RUPS).
Kemudian, tantangan eksternal menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi pasar saat ini. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara regulator dan pelaku usaha untuk menjaga stabilitas pasar modal nasional.
Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama-sama OJK telah membahas pentingnya kemudahan dalam proses buyback saham oleh emiten. Para pengusaha mengusulkan agar mekanisme buyback bisa dilakukan secara lebih cepat tanpa harus melibatkan persetujuan RUPS. Hal ini dianggap sebagai solusi praktis untuk meningkatkan nilai saham perusahaan di tengah situasi sulit.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan bahwa penyesuaian aturan buyback menjadi salah satu prioritas utama. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki likuiditas cukup tinggi dimungkinkan untuk menggunakan dana tersebut dalam rangka memperkuat fundamental saham mereka. Selain itu, penundaan aktivitas short sell juga dipertimbangkan untuk menghindari tekanan negatif pada harga saham. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih stabil dan menarik bagi investor lokal maupun asing.
Tidak hanya dari sisi regulasi, tetapi juga kolaborasi antara pemerintah, regulator, dan pelaku usaha menjadi elemen kunci dalam menjaga stabilitas pasar modal. Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk Agus Projosasmito menekankan perlunya sinergi lintas sektor untuk menghadapi tekanan eksternal yang signifikan.
Melalui diskusi mendalam, para pengusaha setuju bahwa deregulasi terkait buyback saham akan sangat membantu dalam menjaga daya tarik pasar modal Tanah Air. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie juga menyoroti potensi besar dari uang tunai yang tersimpan di banyak perusahaan besar. Jika digunakan secara efektif untuk buyback, maka hal ini dapat mendorong kenaikan harga saham dan menarik minat investor baru. Selain itu, upaya penundaan short sell juga dinilai penting untuk melindungi emiten dari spekulasi pasar yang tidak sehat.